BEKASI – Paguyuban Persahabatan Ojol Indonesia (POI) Kota Bekasi melayangkan kecaman keras terhadap insiden tragis yang menewaskan seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Korban tewas setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.
Paguyuban tersebut mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas tujuh anggota Brimob yang diduga terlibat dalam peristiwa memilukan tersebut.
Mengutuk Keras Tindakan Represif
Ketua Umum POI Kota Bekasi, Okky, menyatakan bahwa tindakan yang terjadi di lapangan sangat anarkis dan tidak mencerminkan prinsip negara hukum. Ia menyayangkan respons aparat yang dinilai berlebihan dalam menghadapi massa aksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Indonesia adalah negara hukum, seharusnya tidak ada kejadian seperti itu. Itu anarkis,” ujar Okky dalam keterangannya, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, dialog seharusnya menjadi jalan utama untuk meredam situasi. “Memangnya tidak bisa dibicarakan? Turunlah, temui para pendemo, bicara yang baik. Masalahnya pasti selesai, entah itu dicatat, disampaikan, atau ditindaklanjuti,” tambahnya.
Ironi Penanganan Aspirasi Rakyat
Okky juga menyoroti hak konstitusional warga negara untuk menyampaikan aspirasi, yang dijamin dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998. Ia merasa ironis bahwa rakyat yang ingin menyuarakan pendapat justru harus berhadapan dengan tindakan represif dari aparat.
”Kenapa negara ini menyikapi aksi demo selalu seperti itu, terlalu anarkis? Ketika rakyat menyampaikan aspirasi, kami justru dihadapkan dengan aparat, bukan dengan pihak yang ingin kami tuju,” katanya.
Berdasarkan video amatir yang viral, POI menyoroti tidak adanya upaya dari aparat di dalam rantis untuk berhenti dan menolong korban. Hal ini memperkuat dugaan adanya unsur kesengajaan atau kelalaian berat.
Tuntutan Keadilan dan Panggilan untuk Kapolri
Rasa duka dan kemarahan mendalam dirasakan oleh komunitas ojol. Okky menegaskan bahwa Affan Kurniawan adalah salah satu dari mereka, dan ada informasi korban ojol lainnya dalam insiden tersebut.
”Saya dan teman-teman ojol mengutuk keras kejadian itu. Sudah tahu kena (terlindas), kenapa diteruskan lagi? Seharusnya berhenti dulu, selamatkan saudara kita. Ini malah langsung dilindas begitu saja,” sesalnya.
Untuk itu, POI secara resmi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan proses hukum berjalan adil dan transparan.
”Kami minta jangan hanya ada permintaan maaf. Silakan Kapolri menindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Usut tuntas para pelaku dan berikan keadilan seadil-adilnya,” pungkas Okky.
Ikuti terus perkembangan kasus ini dan sampaikan dukungan Anda untuk keadilan bagi korban di kolom komentar.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























