Ratusan pelajar dari kelas 10, 11, 12 MAN 2 Kota Bekasi memprotes kepala sekolah mereka, Nina Indriana yang dianggap tidak transparan soal pengelolaan dana anggaran sekolah.
Aksi protes ini berlangsung di sela-sela kegiatan apel upacara pagi yang dimulai pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB.
Terlihat para pelajar membentangkan berbagai spanduk yang berisi tuntutan terkait pengelolaan anggaran sekolah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya itu, para pelajar juga kecewa dengan kebijakan sekolah yang mengkomersialkan kegiatan wisuda.
Salah satu siswa berinisial J mengatakan setiap calon wisudawan diwajibkan membayar lebih dari Rp 1 juta untuk mengikuti acara tersebut.
“Rp 1 juta itu sudah sangat mahal, tapi pihak sekolah masih meminta. Ini tidak masuk akal,” keluhnya.
Masalah lain yang menjadi sorotan adalah fasilitas sekolah yang tidak layak.
Kepala Sekolah Nina Indriana, kata dia, pernah berjanji akan memperbaiki fasilitas sekolah seperti kamar mandi, fingerprint dan CCTV.
Namun sangat disayangkan, fasilitas tersebut tidak berfungsi dengan baik.
“Saat pertama kali menjabat pada tahun 2023, Bu kepsek pernah berjanji akan memperbaiki fasilitas, namun nyatanya Toilet masih rusak, keran copot, gayung hilang, dan penutup toilet duduk patah. Ini sangat tidak nyaman,” tuturnya.
Atas berbagai masalah ini, para pelajar menuntut agar Nina Indriana mundur dari jabatannya.
“Kami minta Ibu Nina turun atau diganti dengan kepala sekolah yang lebih memperhatikan kebutuhan siswa,” ucapnya tegas.
Aksi protes ini menjadi bukti ketidakpuasan pelajar terhadap kebijakan sekolah yang dianggap tidak transparan dan tidak memihak pada kepentingan siswa.
Para pelajar berharap Kemenag menanggapi tuntutan mereka agar segera ditindaklanjuti untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan nyaman.