Belasan kader dan eks calon anggota legislatif (Caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi ramai-ramai mengalihkan dukungannya kepada pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 3 (tiga), Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe (Ridho).
Bergabungnya belasan kader tersebut, menurut Sekjen PSI Kota Bekasi, Ivan Setiawan, bertujuan untuk mengembalikan marwah atau DNA PSI yang berideologi nasionalis.
Ivan mengutip pernyataan mantan Ketua PSI, Grace Natalie, pada 2019 silam, yang mengharamkan partainya berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di semua level Pilkada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mewakili kader dan eks Caleg PSI, Ivan menekankan bahwa bergabungnya PSI dan PKS di Pilkada Kota Bekasi tidak melalui mekanisme partai.
“Keputusan PSI bergabung dengan PKS (RiSol) tidak melalui mekanisme partai melainkan keputusan pribadi ketua partai,” beber Ivan pada Senin (18/11/2024) pagi.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah caleg berjanji akan membawa konstituen pemilihnya untuk memilih pasangan Ridho.
Dari 64 ribu suara PSI pada Pileg lalu, Ivan mengklaim bahwa sebesar 75 persen di antaranya dipastikan mendukung pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe.
Selain karena berkiblat pada ideologi nasionalis, klaim ini juga berdasarkan fakta di lapangan bahwa konstituen mendukung calegnya, bukan ketua umum.
Ivan yakin bahwa sesuai janjinya, pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe akan mewujudkan Kota Bekasi yang keren dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Dengan dukungan ini, kami berharap pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe dapat membawa perubahan positif bagi Kota Bekasi dan memenuhi harapan masyarakat,” tutup Ivan.