BEKASI UTARA – Ratusan Kader Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menghadiri Konsolidasi dan Ikrar perjuangan berlangsung di Rumah Makan di Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, Minggu (3/9).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum PKN, yakni Anas Urbaningrum dan Ketua DPW, Ketua DPD Jawa Barat, Para Caleg serta para kader PKN di Kota Bekasi.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum menyampaikannya, pihaknya ingin PKN ini menjadi Partai modern yang betul-betul mempraktekkan demokrasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentunya bukan demokrasi pura-pura. Demokrasi palsu-palsu. Bukan demokrasi sampulnya saja,” kata Anas sapaan akrabnya saat memberikan orasinya di depan Kader PKN.
Karena itu, lanjut dia, secara sederhana dan ia selalu sampaikan PKN adalah Partai yang demokratis dan partai yang betul-betul milik rakyat keseluruhan.
Kemudian lanjut dia, PKN juga bukan hanya untuk dimiliki oleh ketua, bendahara, sekjen saja.
“PKN itu harus dikembangkan dan pemilihnya adalah seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh dimiliki orang tertentu, dan keluarga tertentu. Maka saya berpesan kepada ketua di daerah jangan terbesit untuk memiliki PKN. Pemiliknya haruslah rakyat Indonesia,” ucapnya.
Kalau ada satu saja merasa pemiliknya, itu adalah penghianat di PKN. Dan Indonesia dibangun dari kesepakatan potensi kekuatan saat itu dari asal daerah yang berbeda dan suku berbeda, agama berbeda tetapi bisa sepakat bersama mendirikan Indonesia.
“Maka dari itu adat dan budaya harus di jaga dan dilestarikan. PKN adalah Partai yang ingin memuliakan tradisi. Supaya sejarah kita tidak Rungkat. Kalau politisinya dipercaya, harus melahirkan kebijakan kepentingan rakyat, bukan diri sendiri,” ungkapnya. (*)