Jokowi hingga Anies Pernah Jadi Korban, Ini Solusi Intel dan Microsoft Hadapi Deepfake AI

- Jurnalis

Rabu, 24 Januari 2024 - 14:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Intel sejak tahun 2022 lalu telah memperkenalkan detektor deepfake real-time bernama FakeCatcher yang beroperasi di server dan berinteraksi melalui platform berbasis web, mampu mendeteksi video palsu dengan akurasi 96% dan memberikan hasil dalam milidetik.

Intel sejak tahun 2022 lalu telah memperkenalkan detektor deepfake real-time bernama FakeCatcher yang beroperasi di server dan berinteraksi melalui platform berbasis web, mampu mendeteksi video palsu dengan akurasi 96% dan memberikan hasil dalam milidetik.

Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan rekaman suara yang diduga sebagai Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, yang diduga dibuat menggunakan teknologi AI deepfake.

Akhir tahun lalu teknologi ini salah satunya juga telah digunakan pada video yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berpidato menggunakan bahasa Mandarin.

Dalam menghadapi fenomena ini, Intel sejak tahun 2022 lalu telah memperkenalkan detektor deepfake real-time bernama FakeCatcher.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

FakeCatcher, yang dikembangkan bersama Umur Ciftci dari State University of New York di Binghamton, menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak Intel.

Baca Juga:  Tinjau Pilkada Serentak di Kota Bekasi, Pj Gani: Kontestan Harus Siap Kalah Siap Menang

Teknologi ini beroperasi di server dan berinteraksi melalui platform berbasis web, mampu mendeteksi video palsu dengan akurasi 96% dan memberikan hasil dalam milidetik.

“Video deepfake ada dimana-mana sekarang. Anda mungkin pernah melihatnya; video selebriti yang melakukan atau mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah mereka lakukan,” kata Staf ilmuwan peneliti senior di Intel Labs, Ilke Demir dalam postingan blognya, dikutip Rabu (24/01/2024).

Teknologi ini bekerja dengan mencari tanda-tanda autentik dalam video nyata, seperti “aliran darah” halus dalam piksel, yang berubah warna saat jantung memompa darah.

Baca Juga:  Wow! Tagihan Listrik Lampu PJU di Kota Bekasi Tembus Rp 20 Miliar Per Bulan

Sinyal aliran darah ini dikumpulkan dari seluruh wajah dan diterjemahkan oleh algoritma ke dalam peta spatiotemporal untuk mendeteksi keaslian video.

Selain itu, Microsoft juga telah mengembangkan Alat Otentikator Video yang canggih.

Alat ini dapat menganalisis foto atau video diam untuk memberikan skor keyakinan yang menunjukkan apakah media telah dimanipulasi.

Alat ini mendeteksi batas pencampuran elemen deepfake dan perubahan halus pada skala abu-abu yang tidak terdeteksi oleh mata manusia, memberikan skor kepercayaan secara real-time.

Namun, dengan kemajuan teknologi AI generatif yang semakin pesat, layanan detektor ini menghadapi tantangan berat untuk menyamai kemampuan AI terbaru.

Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk mendapatkan edukasi agar tidak terkecoh dengan konten buatan AI.

Baca Juga:  Jadi Calon Tunggal Wali Kota dari PDI Perjuangan, M2 Wajib Menangkan Tri Adhianto di Pilkada 2024

Regulasi yang kuat dalam pengembangan AI juga diperlukan untuk memastikan teknologi ini dimanfaatkan secara bertanggung jawab.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Alfamidi Tingkatkan Implementasi Program Alfability
Miliki Lingkungan Inklusif dan Ramah Disabilitas, Alfamidi Pekerjakan 290 Alfability
Didominasi Kaum Muda, Indonesia Catat 35.000 Lebih Kasus Baru HIV-AIDS
Kisah Dasar Jurang ‘HP Sejuta Umat’ Nokia
Bineca Bermusik Siap Goncang Kota Bekasi dengan Konser Tipe-X dan Tony Q
Cara Beli Saldo PayPal di ViaPayPal.id: Top Up PayPal Jadi Mudah dan Cepat
Lulusannya Siap Kerja, Alfamidi Class Kini Hadir di 15 Provinsi
Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Nirsentuh Berlaku Tahun Depan, Selamat Tinggal E-Toll

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 15:24 WIB

Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Alfamidi Tingkatkan Implementasi Program Alfability

Senin, 2 Desember 2024 - 18:33 WIB

Miliki Lingkungan Inklusif dan Ramah Disabilitas, Alfamidi Pekerjakan 290 Alfability

Minggu, 1 Desember 2024 - 14:33 WIB

Didominasi Kaum Muda, Indonesia Catat 35.000 Lebih Kasus Baru HIV-AIDS

Sabtu, 30 November 2024 - 12:25 WIB

Kisah Dasar Jurang ‘HP Sejuta Umat’ Nokia

Selasa, 26 November 2024 - 12:10 WIB

Bineca Bermusik Siap Goncang Kota Bekasi dengan Konser Tipe-X dan Tony Q

Berita Terbaru

error: Content is protected !!