Kebocoran Air Tembus 70%, Ini Langkah Strategis Perumda Tirta Patriot Atasi ‘Non-Revenue Water’

- Jurnalis

Selasa, 16 September 2025 - 17:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perumda Tirta Patriot menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) khusus untuk meningkatkan kapabilitas pegawai dalam menekan kehilangan air di Hotel Merapi Merbabu, Selasa (16/09/2025).

Perumda Tirta Patriot menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) khusus untuk meningkatkan kapabilitas pegawai dalam menekan kehilangan air di Hotel Merapi Merbabu, Selasa (16/09/2025).

KOTA BEKASI – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot mengambil langkah serius untuk mengatasi masalah kritis kebocoran air atau Non-Revenue Water (NRW) yang mengancam efisiensi layanan air bersih di Kota Bekasi.

Dengan tingkat kebocoran di salah satu unit pelayanan mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni 70%, manajemen menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) khusus untuk meningkatkan kapabilitas pegawai dalam menekan kehilangan air.

​Langkah ini menjadi prioritas utama menyusul akuisisi aset dari Perumda Air Minum Tirta Bhagasasi, yang mengungkap skala masalah kehilangan air secara signifikan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

PR Besar Pasca-Pemisahan Aset Bhagasasi

Direktur Utama Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, menjelaskan bahwa penanganan kebocoran air menjadi pekerjaan rumah terbesar setelah serah terima aset.

Menurutnya, hampir seluruh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dialihkan memiliki tingkat kebocoran rata-rata 50%.

“Setelah aset Bhagasasi masuk ke kita, salah satu fokus utama selain mencari pelanggan baru yaitu mengatasi kebocoran. Hampir seluruh SPAM yang kami terima kebocorannya mencapai 50 persen. Karena itu, SDM perlu disiapkan untuk mengendalikan masalah ini,” ujar Bung Aweng sapaan karibnya kepada jurnalis rakyatbekasi.com, Selasa (16/09/2025).

Bung Aweng mencontohkan kondisi yang lebih parah terjadi di SPAM Rawatembaga, di mana tingkat kebocoran air tercatat lebih dari 70 persen. Angka ini menunjukkan bahwa dari 100 liter air yang diproduksi, 70 liternya hilang sebelum sampai ke pelanggan.

Kondisi ini, kata dia, tidak hanya merugikan perusahaan secara finansial tetapi juga mengganggu kontinuitas pasokan air kepada masyarakat.

Gandeng Pakar dan Organisasi Internasional

​Untuk mempercepat penanganan masalah ini, Perumda Tirta Patriot tidak bekerja sendiri. Mereka secara proaktif menggandeng pakar dan lembaga internasional yang memiliki rekam jejak teruji dalam pengelolaan air bersih.

​Dalam Bimtek yang digelar, dihadirkan Direktur PT Bhakti Air Indonesia, Awalludin Setya Aji, sebagai narasumber utama. Awalludin dikenal sebagai spesialis dalam strategi penekanan NRW dan efisiensi distribusi air.

“Maka dari itu, kami juga bekerja sama dengan Water.org untuk mengatasi kebocoran mulai dari hulu (produksi) sampai hilir (distribusi ke pelanggan),” tutur Bung Aweng seraya menegaskan komitmen perusahaannya.

Tingkatkan Kompetensi SDM Jadi Kunci

Senada dengan Bung Aweng, Direktur Teknik Perumda Tirta Patriot, Tjetjep Achmadi, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sebagai fondasi utama keberhasilan program ini. Bimtek ini dirancang sebagai tindak lanjut konkret dari temuan masalah pasca-pemisahan aset.

“Awalnya pemisahan aset ini menimbulkan pekerjaan serius, salah satunya soal kebocoran SPAM. Insyaallah dengan bimtek ini, teman-teman di lapangan bisa lebih paham metodologi dan teknisnya, sehingga ke depan dapat meminimalisir potensi kebocoran secara efektif,” papar Tjetjep.

Melalui pelatihan ini, para pegawai diharapkan mampu menyerap ilmu mengenai deteksi kebocoran, perbaikan jaringan, hingga manajemen tekanan air yang lebih efisien.

Keberhasilan penerapan ilmu ini akan menjadi tolok ukur utama dalam upaya Perumda Tirta Patriot meningkatkan kualitas layanan air bersih di Kota Bekasi.

Tanya Jawab Seputar Kebocoran Air di Kota Bekasi

1. Apa itu Non-Revenue Water (NRW) atau kebocoran air?

NRW adalah istilah untuk air yang telah diproduksi dan didistribusikan oleh Perumda namun hilang sebelum sampai ke meteran pelanggan.

Kehilangan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pipa bocor, sambungan ilegal, atau meteran air yang tidak akurat.

2. Mengapa tingkat kebocoran bisa mencapai 70% di satu area?

Tingkat kebocoran yang sangat tinggi, terutama di SPAM Rawatembaga, sebagian besar disebabkan oleh infrastruktur jaringan pipa yang sudah tua dan belum optimal.

Masalah ini menjadi lebih jelas setelah Perumda Tirta Patriot mengambil alih aset dari Tirta Bhagasasi dan melakukan evaluasi menyeluruh.

3. Apakah masalah kebocoran ini akan mempengaruhi tagihan air saya?

Secara tidak langsung, tingkat NRW yang tinggi dapat membebani biaya operasional perusahaan, karena air yang diproduksi terbuang sia-sia.

Namun, tujuan utama dari program penekanan kebocoran ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan menjamin ketersediaan pasokan air bagi pelanggan, bukan untuk membebankan biaya kepada pelanggan.

4. Kapan masyarakat Kota Bekasi bisa merasakan dampak perbaikan ini?

Penanganan kebocoran jaringan perpipaan adalah proses yang kompleks dan membutuhkan waktu. Perumda Tirta Patriot telah memulai langkah awal dengan meningkatkan kemampuan teknis pegawainya.

Perbaikan diperkirakan akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, dengan harapan peningkatan layanan dapat dirasakan secara bertahap dalam beberapa waktu ke depan.


Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DLH dan DBMSDA Kota Bekasi Kerahkan Alat Berat Atasi Timbunan Sampah di Kali Baru Medansatria
Timbunan Sampah Sumbat Aliran Kali Baru, Warga Medansatria Desak Penanganan Serius dan Solusi Permanen
Lewat ‘Ngopi Kamtibmas’, Polsek Bekasi Selatan Tampung Aspirasi Warga Jakasetia Soal Keamanan
Jadi Syarat Pencairan Dana Hibah Rp100 Juta per RW, BSIP Sosialisasi Bank Sampah Unit secara Maraton
Realisasi PAD Kota Bekasi 2025 Baru Capai 61,39%, Bapenda Wajibkan UPTD Sisir Potensi Pajak Baru
Atasi Kebocoran PAD Kota Bekasi, Bapenda Rancang Sistem Digitalisasi Pajak Terintegrasi
Geger Drag Race di Depan Kantor Wali Kota Bekasi, Dishub Akan Pasang Garis Kejut di Jalan Ahmad Yani
Potensi Kebocoran Retribusi dan Pajak Masih Jadi PR Utama, DPRD Kota Bekasi Soroti Target Realisasi PAD 90%

Berita Terkait

Selasa, 16 September 2025 - 19:15 WIB

DLH dan DBMSDA Kota Bekasi Kerahkan Alat Berat Atasi Timbunan Sampah di Kali Baru Medansatria

Selasa, 16 September 2025 - 19:05 WIB

Timbunan Sampah Sumbat Aliran Kali Baru, Warga Medansatria Desak Penanganan Serius dan Solusi Permanen

Selasa, 16 September 2025 - 18:05 WIB

Lewat ‘Ngopi Kamtibmas’, Polsek Bekasi Selatan Tampung Aspirasi Warga Jakasetia Soal Keamanan

Selasa, 16 September 2025 - 17:01 WIB

Kebocoran Air Tembus 70%, Ini Langkah Strategis Perumda Tirta Patriot Atasi ‘Non-Revenue Water’

Selasa, 16 September 2025 - 13:37 WIB

Jadi Syarat Pencairan Dana Hibah Rp100 Juta per RW, BSIP Sosialisasi Bank Sampah Unit secara Maraton

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca