Kalangan mahasiswa diharapkan menjadi agent of change (agen perubahan) di lingkungan masyarakat, yang bertugas merawat demokrasi setelah berakhirnya Pemilu dan Pilkada 2024.
Hal ini disampaikan oleh Anggota Bawaslu Kota Bekasi sekaligus Koordinator Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Jhonny Sitorus, dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LKDM) Universitas Krisnadwipayana, Kota Bekasi, Jumat (14/02/2025).
Menurut Jhonny, selain menjadi agen perubahan, kalangan mahasiswa juga diharapkan bertugas sebagai kontrol sosial dan penjaga nilai masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Merawat demokrasi setelah berakhirnya Pemilu dan Pilkada 2024 adalah bagian dari pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jhonny menjelaskan bahwa tugas Bawaslu dalam mengawasi proses demokrasi pada Pemilu dan Pilkada telah berakhir secara formal setelah kepala daerah terpilih akan dilantik secara serentak pada 20 Februari 2025.
“Selamat bertugas menjadi pengawas demokrasi usai Pilkada usai. Silakan mahasiswa awasi program kerja kepala daerah terpilih,” tandasnya.
Ia berharap ‘tongkat estafet’ Bawaslu dalam menjaga demokrasi dapat digunakan secara baik oleh mahasiswa melalui kritik dan saran yang objektif serta konstruktif.
“Mahasiswa adalah calon-calon pemimpin masa depan yang nantinya mengelola negara, termasuk Kota Bekasi,” tutupnya.
Dengan harapan ini, Jhonny mendorong mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam mengawasi program kerja kepala daerah terpilih dan memberikan kontribusi positif dalam merawat demokrasi di Indonesia.