Bekasi, Rakyatbekasi.com – Sehari setelah insiden kebakaran hebat, manajemen Rumah Makan Sambel Hejo Sambel Dadak (SHSD) angkat bicara untuk meluruskan simpang siur informasi.
Pihak restoran dengan tegas menyatakan bahwa mereka adalah korban, bukan sumber api yang memicu ledakan di kawasan Grand Kamala Lagoon, Bekasi Selatan, pada Minggu (2/11/2025).
Manajer SHSD, Indra Praditya, menjelaskan bahwa sumber api diduga kuat berasal dari kebocoran pada saat proses pengisian suplai gas untuk Apartemen Grand Kamala Lagoon, yang lokasinya persis bersebelahan dengan rumah makan miliknya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantahan Keras dari Pihak Restoran
Indra Praditya menegaskan bahwa insiden tersebut murni kecelakaan dari aktivitas pihak ketiga dan bukan disebabkan oleh kelalaian atau human error dari operasional dapur SHSD.
“Kami sebenarnya hanya korban dalam kejadian ini. Rumah makan kami persis di samping tempat pengisian gas untuk apartemen Lagoon. Saat mobil tangki sedang mengisi gas, tiba-tiba terjadi kebocoran yang memicu ledakan cukup besar,” tegas Indra saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/11/2025).
Semburan api dari ledakan tersebut kemudian menyambar bangunan semi-permanen milik SHSD, menyebabkan api cepat membesar.
“Kalau tabung gas di tempat kami semua dalam kondisi aman, kami punya buktinya. Jadi, sangat jelas posisi kami di sini adalah korban,” lanjut Indra.
Kronologi dan Keterangan Resmi Damkar
Keterangan dari pihak restoran diperkuat oleh temuan awal Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi.
Komandan Kompi B Disdamkarmat, Haryanto, membenarkan bahwa dugaan sumber api mengarah ke aktivitas mobil pengisi gas.
“Dugaan sementara, api berasal dari mobil gas yang sedang mengisi suplai untuk apartemen Lagoon. Kemungkinan terjadi kebocoran saat proses transfer. Jadi, bukan mengisi untuk rumah makan,” jelas Haryanto.
Ia menambahkan, proses pemadaman sempat terkendala oleh beberapa ledakan susulan yang dipicu oleh arus listrik di lokasi yang belum sempat diputus.
“Jika tidak segera ditangani, api bisa merambat lebih luas lagi,” ujarnya.
Satu Korban Luka Bakar dan Taksiran Kerugian
Dalam insiden nahas tersebut, satu orang yang diketahui sebagai pengemudi mobil tangki gas mengalami luka bakar serius hingga 30 persen.
Korban telah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Disdamkarmat mengerahkan total tujuh unit mobil pemadam dan dua unit tim penyelamat ke lokasi. Api yang melahap sekitar 60 persen bangunan rumah makan serta beberapa unit sepeda motor di sekitarnya berhasil dipadamkan dalam waktu kurang lebih satu jam.
Pihak SHSD kini masih menunggu hasil investigasi resmi dari kepolisian sambil berkoordinasi untuk pemulihan usaha mereka.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari insiden ini terkait keamanan instalasi gas di area komersial dan hunian vertikal? Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























