Komunitas Penyelamatan Hewan Panakawan Rescue melakukan proses evakuasi ular sanca batik dengan temuan sebanyak 13 ekor anak ular bersama induknya di salah satu rumah kosong tak berpenghuni di Perumahan Taman Wanasari Indah, Kelurahan Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (25/01/2025) sore.
Anggota Tim Panakawan Rescue, Eko Budi Santoso, mengatakan bahwa proses evakuasi ular tersebut bermula ketika ada warga sekitar yang menemukan sisik kulit ular yang baru saja berganti kulit, kemudian melaporkan hal itu ke Panakawan Rescue untuk meminta bantuan.
“Selanjutnya, warga melihat ada kepala ular nongol dari salah satu rumah kosong tidak berpenghuni. Sehingga saya bersama tim langsung ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi,” ucap Eko saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui sambungan telepon, Sabtu (25/01/2025) sore.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Eko menyatakan bahwa setibanya di lokasi, tim yang beranggotakan tiga orang mengupayakan untuk melakukan penyisiran.
Alhasil, mereka menemukan garasi yang berlubang, sehingga meminta kepada pengurus wilayah setempat untuk dilakukan pembongkaran.
“Selepas dilakukan pembongkaran dengan cara di hook, saya kasih asap telur ular ke dalam lubang. Sehingga dua anak ular keluar dari lubang. Di sana kami menemukan 13 ekor anak ular dengan ukuran bervariasi dari 15 – 20 cm di dalam satu lokasi, di beberapa titik berbeda, yang diperkirakan baru menetas selama dua atau tiga pekan lamanya,” ujarnya.
Setelah itu, pihaknya melakukan penyisiran kembali di sekitar lokasi dan menemukan indukan dari anak-anak ular tersebut yang memiliki berat 15 kilogram dengan panjang 3,5 meter.
“Evakuasi dilakukan oleh tiga orang termasuk saya. Kami menggunakan alat hook untuk menarik ular (indukannya), sisanya menggunakan tangan secara manual. Jalannya evakuasi sedikit kesulitan, sehingga kami harus membongkar lubang terlebih dahulu,” jelasnya.
Menurut Eko, proses evakuasi berjalan selama sembilan jam, mulai dari pukul 10.00 hingga pukul 17.00 WIB.
Setelah berhasil dievakuasi, ular-ular tersebut akan ditampung dan dievakuasi lebih lanjut oleh Panakawan Rescue.
“Ularnya kami tampung langsung. Sebelumnya kami juga sudah melakukan hal serupa, empat hari yang lalu saya rilis 20 ekor. Kemarin, dua minggu lalu 30 ekor. Di rumah ada lagi lima indukan dan 20 ekor anak ular,” imbuhnya.
Eko juga menceritakan bahwa sebelum evakuasi, tetangga sekitar sempat kehilangan dua ekor peliharaannya di dalam kandang, yaitu entok dan kalkun.
Satu ekor kalkun hilang tanpa sebab, dan satu ekor entok ditemukan tengah dililit ular, kejadian ini terjadi tiga hari sebelum proses evakuasi.
“Kemudian sebelum kejadian ini, seminggu sebelum evakuasi ular, warga sekitar juga sempat melihat ada ular masuk ke pemukiman rumah seperti di dapur, halaman, dan plafon. Terlebih, lokasi sekitar masih ada lapangan kosong luas dan kali yang menjadi pemicu untuk ular tersebut bisa menetaskan telur-telurnya,” paparnya.
Dengan adanya evakuasi ini, diharapkan warga sekitar dapat lebih waspada terhadap keberadaan ular dan segera melaporkan jika menemukan ular atau tanda-tanda keberadaan ular di lingkungan mereka.
Panakawan Rescue terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam penanganan evakuasi hewan liar dan menjaga keselamatan warga.