Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bekasi mengumumkan bahwa sisa-sisa puing bangunan liar (Bangli) di sekitar kawasan Universitas Islam 45 (UNISMA) yang baru saja ditertibkan akan dibersihkan secara bertahap.
Kepala Distaru Kota Bekasi Dzikron mengatakan, bahwa pihaknya saat ini masih berupaya dalam melakukan proses bantuan pembongkaran bangunan kepada para pedagang terlebih dahulu.
“Ini kita masih terus melakukan penjajakan pembongkaran bersama para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” ucap Dzikron saat ditemui RakyatBekasi.com di Gedung Plaza Pemkot Bekasi, selepas pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (02/06/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Dzikron, Distaru dan beberapa OPD pendukung lainnya memiliki tugas agar area di sekitar lokasi sepanjang bantaran Kalimalang kembali bersih tanpa terkecuali.
“Tinggal OPD terkait yang nanti ke lapangan, Kalau kita kan sudah melakukan penyebaran. Kemudian, secara progress lanjutan pembersihan puing-puing di lokasi juga dibantu oleh Dinas Koperasi dan UMKM, dan Camat yang dilibatkan. Meski, semua para pedagang sudah kooperatif untuk melakukan pembongkaran mandiri,” sambungnya
Berdasarkan Catatan, Distaru menghimpun setidaknya ada 18 Bangli di lokasi setempat yang masih belum juga ditertibkan oleh para pedagang secara mandiri. Dengan, 4 Bangli di antaranya masih dipergunakan oleh para pedagang untuk berjualan.
Sementara itu terpisah, Camat Bekasi Timur Fitri Widyati menambahkan, bahwasanya pembersihan di sepanjang area UNISMA Bekasi akan melibatkan kerjasama dengan para OPD terkait.
“Untuk pembersihan alhamdulillah ini berjalan dengan aman dan kondusif. Masyarakat juga setelah diberikan keleluasaan untuk melakukan pembongkaran bangunannya sendiri per tanggal 31 Mei itu sudah melakukan pembongkaran,” katanya.
Menurutnya, sebanyak 74 Bangunan liar milik warga yang menempati lahan milik dari Perusahaan Jasa Tirta (PJT) tersebut.
“Adapun bagi mereka (para pedagang) yang menempati lahan bukan semuanya warga Kota Bekasi. Dan, ada beberapa dari daerah lainnya. Alhamdulillah masyarakat sudah mulai sadar juga, kalau ini memang kita tidak boleh membangun di bantaran Kali Kalimalang,” paparnya.