Umat Hindu memadati Pura Prajapati Jaha Kota Bekasi untuk melaksanakan persembahyangan Hari Raya Kuningan pada Sabtu (03/05/2025). Pura ini terletak di Jl. Rambutan No.48, Jatimekar, Kecamatan Jatiasih.
Hari Raya Kuningan dirayakan pada Sabtu Kliwon Wuku Kuningan, setiap 210 hari sekali. Tepatnya 10 hari setelah Galungan, yang merupakan perayaan kemenangan dharma (kebenaran), atas adharma (kejahatan).
Persembahyangan Kuningan merupakan saat tepat untuk menghaturkan penghormatan, rasa syukur angayubagia. Selain juga ungkapan rasa terima kasih atas perlindungan dari leluhur dan Ida Sang Hyang Widi Washa, Tuhan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak pukul 08.00 WIB, suasana pura yang terletak di uluning setra (hulu taman makam) Jaha ini dipenuhi dengan wangi dupa. Lantunan kidung dari umat yang hadir berpadu dengan kicauan burung memperkuat suasana tambah khusyuk dan sakral.
Persembahyangan berlangsung dua tahap, dipimpin oleh Pinandita Jero Mangku Nyoman Sumandia dan Jero Mangku Gde Yasa Ardana, diiringi Pinandita Sanggraha Nusantara Korwil Bekasi.
Menurut Nyoman Abadi, Ketua Sub Banjar Narogong (SBN), umat Hindu yang hadir sekitar 100 orang. Ia mengatakan Hari Raya Kuningan menjadi momentum penting untuk mepererat hubungan antar umat, khususnya semeton (warga) SBN yang guyub, rukun, dan bahagia.
“Kekompakan umat dari Sub Banjar Narogong, mulai dari anak-anak, remaja Sekeha Teruna Teruni Yowana Manggala (STTYM), hingga orang tua dan sesepuh, saling berbagi senyuman, memberi ucapan selamat hari raya, menciptakan suasana hangat yang penuh kedamaian”, ujar Nyoman Abadi.
Sementara itu, pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi, I Dewa Gede Sayang, mengatakan persembahyangan Hari Raya Kuningan umat Hindu Kota Bekasi di laksanakan di Pura Agung Tirta Bhuana dan di Pura Prajapati Jaha.
Ia menjelaskan, keberadaan Pura Prajapati Jaha diampu tiga komunitas Banjar. Yang menjadi pengempon yaitu Banjar Bekasi, Banjar Hitakarma Pondok Gede, dan Banjar Halim Perdana Kusuma.
Dewa menerangkan bahwa perayaan Kuningan ini bukan sekedar ritual, tetapi juga sebuah cara memupuk rasa kebersamaan. Selain itu, menjaga keberlanjutan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.
“Perayaan Hari Kuningan, memiliki pesan sosial yang kuat, umat diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Kemudian, bhakti (sesaji) yang dipersembahkan menjadi simbol niat tulus untuk memberikan yang terbaik, baik untuk diri sendiri dan baik untuk orang lain,” sambungnya.
Sebagai informasi, umat Hindu memiliki komitmen solid menjaga prestasi Kota Bekasi yang kini merupakan Kota Toleran Terbaik Kedua se-Indonesia. Persembahyangan Hari Raya Kuningan di Pura Prajapati Jaha berjalan lancar, selain dihadiri tokoh dan sesepuh Sub Banjar Narogong, Yayasan Yawapena, serta turut hadir pengurus PHDI Kecamatan Rawalumbu dan Bekasi Selatan.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

































