KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad soroti maraknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di seputaran Stasiun Bekasi yang memakan pedestrian jalan hingga mengganggu aktivitas pejalan kaki ketika melintas.
“Penggunaan trotoar sebagaimana mestinya, ini juga mesti menjadi perhatian kita bersama. Pelan-pelan tapi pasti, langkah-langkah konkret kita akan lakukan bagaimana pemanfaatan trotoar itu bisa digunakan sebesar-besarnya untuk masyarakat pejalan kaki, jangan sampai ada kudeta terhadap trotoar,” ucap Pj Wali Kota Bekasi saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, dikutip Jumat (14/06/2024).
Pasalnya jalan trotoar tersebut, kata dia, merupakan hak pejalan kaki yang tentunya juga bukanlah hak pedagang untuk berdagang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dimana trotoar dikuasai oleh para pedagang, sehingga masyarakat pejalan kaki pun sangat sulit melintas. Ini juga bukan hal yang mudah, tetapi jangan sampai kita tidak mau memulai untuk menertibkan hal tersebut,” jelasnya.
Menurut Pj Gani, langkah mengatur PKL untuk bisa berjualan di tempat yang semestinya memerlukan beberapa langkah preventif maupun preemtif. Terutama bagaimana para pedagang kaki lima diajak berdialog secara baik, agar mereka mau memindahkan lokasi berjualannya.
“Nanti bisa kita ajak semua masyarakat, sebelum kita lakukan penertiban, dialog seperti apa dan kita tata dengan baik. Supaya (trotoar) tidak dikudeta, tidak diambil alih fungsi, yang seharusnya kita gunakan untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Bekasi Karto mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan penindakan secara persuasif terlebih dahulu, sebelum nantinya penertiban PKL di Stasiun Bekasi bisa segera terselesaikan seluruhnya.
“Yang namanya pedagang tidak boleh dimanapun. Kita mau melakukan tindakan persuasif, kita undang koordinator pedagang untuk mengajak mereka bersinergi dengan mematuhi ketentuan,” ucapnya singkat.