Refleksi Usia Emas PPP, Enggan Tergusur dari Senayan pada Pemilu 2024

- Jurnalis

Kamis, 5 Januari 2023 - 08:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat politik Unas Jakarta, Tb. Massa Djafar menyoroti setengah abad PPP pada Kamis ini (05/01/2023). (Foto: Dokumentasi pribadi)

Pengamat politik Unas Jakarta, Tb. Massa Djafar menyoroti setengah abad PPP pada Kamis ini (05/01/2023). (Foto: Dokumentasi pribadi)

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) genap berusia 50 tahun. Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Tb. Massa Djafar menilai memasuki usia PPP setengah abad ini, menunjukkan kemerosotan sangat serius.

“Khususnya di Era Reformasi, pemilu pertama pasca-Reformasi, PPP meraih 11,31 juta (10,72%) suara, mendapat 58 kursi DPR RI (12,55%). Namun, capaian tersebut cenderung menurun di beberapa pemilu berikutnya,” kata Tb. Massa Djafar kepada rakyatbekasi.com di Jakarta, Rabu (04/01/2023).

Ketua Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Politik Unas ini mencermati puncak kemerosotan paling telak terjadi pada Pemilu 2019, yaitu PPP hanya mampu meraih 6,32 juta (4,52%) suara dan 19 kursi DPR RI (3,3%).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Capaian ini merupakan yang terendah dalam lima kali pemilu terakhir,” ujar Tb. Massa Djafar.

Baca Juga:  Jelang Pelantikan 50 Caleg DPRD Kota Bekasi Terpilih 2024 - 2029, Setwan  Mulai Bersolek

Menurut dia, akar permasalahan kemerosotan PPP, yaitu pertama disebabkan oleh konflik internal tak kunjung reda.

“Setengah perjalanan PPP diwarnai konflik, yakni sejak tahun 1979, di bawah kepemimpinan John Naro,” ungkap Tb. Massa Djafar.

Pasca Reformasi, sambung dia, konflik berlanjut di bawah kepemimpinan Suryadharma Ali dan Romahurmuziy alias Romy.

Selain konflik, kedua pimpinan partai berlambang Ka’bah tersebut terlibat korupsi dan masuk penjara.

“Kemudian akar permasalahan yang kedua, yaitu adanya campur tangan pemerintah, selain faktor konflik internal dan kasus korupsi,” kata mantan Sekretaris Dewan Pembina Jakarta Islamic Centre ini.

Tb. Massa Djafar menyebut faktor-faktor ini telah merusak citra PPP sebagai partai Islam. Sementara, muncul partai baru berbasis Islam di Era Reformasi, yaitu PKS, PBB, PAN, dan PKB.

“Banyak pendukung PPP yang beralih ke partai-partai baru berbasis Islam. PPP tidak lagi menjadi satu-satunya partai Islam. Basis pendukung partai Islam telah tersebar dan terbagi ke dalam beberapa partai, yakni PBB, PKS, PAN, dan PKB,” terang Tb. Massa Djafar yang juga mantan Pokja Dewan Ketahanan Nasional RI.

Baru-baru ini, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 3-11 Desember 2022, menunjukkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terdepak dari kursi di DPR karena gagal mengantongi dukungan di atas 4 persen ambang batas parlemen (parliamentary threshold).

Baca Juga:  Duel Tri Adhianto Vs Herkos di Pilkada, Pengamat: Kompetitif dan Saling Pecah Suara

Selain PPP, menurut hasil survei terbaru SMRC itu, PAN dan NasDem juga tergusur dari Senayan pada Pemilu 2024.

Beberapa hari menjelang akhir tahun 2022 lalu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengumumkan struktur pengurus harian terbaru sebagai upaya untuk kembali lolos ke DPR.

Baca Juga:  Ekspor Perdana ke New Zealand dan Jepang, Produk IKM Kota Bekasi Go Internasional

Mardiono menyebutkan seluruh kader yang masuk ke dalam pengurus harian telah sepakat untuk bekerja sama dalam memenangkan Pemilu 2024.

“Ke depan, seluruh kader yang ditetapkan telah sepakat akan bekerja sekuat tenaga, mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memenangkan Pemilu 2024,” ujar Mardiono di Jakarta pada Selasa (27/12/2022).

“Dalam kepengurusan ini mereka telah menandatangani integritas, isinya termasuk loyalitas terhadap partai. Insya Allah tim ini solid di bawah kepemimpinan saya dan Sekjen Gus Arwani, dengan didampingi oleh empat wakil ketua umum,” tutup Mardiono.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rekapitulasi Perolehan Suara Telah Usai, KPU Kota Bekasi Rilis Hasil Pilkada 2024 Besok
Hadapi Sengketa Pemilihan Kepala Daerah 2024, Bawaslu RI Siap Berikan Pengawalan Hukum
KPU Targetkan Rekapitulasi Suara Tingkat Kota Bekasi Rampung Besok
Ada Perbaikan DPT, DPHTB dan DPK, KPU Kota Bekasi: Kita Tidak Merubah Perolehan Suara
Pilkada Kota Bekasi Selesai, Kasus Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terus Berlanjut
Angka Partisipan Pilkada 2024 Turun, Bawaslu RI Segera Bahas Bersama KPU dan DPR
Ini Dia Syarat dan Cara Pengajuan Sengketa Pilkada 2024 ke Mahkamah Konstitusi
Sambangi Kota Bekasi, Ketua Bawaslu RI Tinjau Pelaksanaan Rekapitulasi Suara Pilkada 2024

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 20:29 WIB

Rekapitulasi Perolehan Suara Telah Usai, KPU Kota Bekasi Rilis Hasil Pilkada 2024 Besok

Kamis, 5 Desember 2024 - 14:35 WIB

Hadapi Sengketa Pemilihan Kepala Daerah 2024, Bawaslu RI Siap Berikan Pengawalan Hukum

Rabu, 4 Desember 2024 - 20:38 WIB

KPU Targetkan Rekapitulasi Suara Tingkat Kota Bekasi Rampung Besok

Rabu, 4 Desember 2024 - 20:11 WIB

Ada Perbaikan DPT, DPHTB dan DPK, KPU Kota Bekasi: Kita Tidak Merubah Perolehan Suara

Rabu, 4 Desember 2024 - 17:15 WIB

Pilkada Kota Bekasi Selesai, Kasus Dugaan Tindak Pidana Kekerasan Seksual Terus Berlanjut

Berita Terbaru

error: Content is protected !!