KOTA BEKASI – LSM Triga Nusantara (Trinusa) Kota Bekasi menyesalkan kesalahan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi saat menyajikan data terkait capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ketua LSM Trinusa Kota Bekasi Maksum Al Farizi mengatakan kesalahan data capaian realisasi PAD Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) merupakan kesalahan yang fatal.
Terlebih, Bapenda Kota Bekasi kita anggap sebagai “Family Gathering” karena di OPD tersebut istrinya Kaban (Kepala Badan) Asep Gunawan ada disana, dan menantu serta anak Sekban (Sekretaris Badan) Gutus Hermawan juga disana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kinerja Bapenda di bawah kepemimpinan Asep Gunawan tidak becus, kasihan OPD menjadi korban salah penyebutan PAD yang dianggap tidak bisa kerja,” ucap Mandor Baya sapaan akrabnya seraya mencibir, Selasa (13/08/2024).
Bahkan jika memang yang disetorkan DKPPP itu benar, kata dia, berarti ada setoran PAD yang masuk dan tidak tercatat dengan baik, berati ada mensrea terhadap PAD yang masuk.
“Itu selisihnya kemana?, ini yang harus kita buka secara terang-terangan, karena ada dugaan kuat ASN Bapenda bermain,” tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Perikanan (DKPPP) Arif Supriyanto menyangkal saat instansinya mendapatkan peringkat terendah dalam capaian PAD Kota Bekasi.
Menurutnya, sangat disayangkan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi yang memberikan data yang tidak akurat terkait capaian PAD DKPPP Kota Bekasi.
“Masa tercatat 31,16 persen, data yang saya pegang tuh DKPPP Kota Bekasi capaian PAD-nya sudah 58,07 persen,” tegas Arief ketika dihubungi, Senin (13/08/2024).
Lebih jauh ia meminta kepada Kepala Bapenda Kota Bekasi Asep Gunawan untuk merevisi terkait realisasi PAD DKPPP per Agustus 2024 dan jangan lupa akui kesalahan dan meminta maaf.
“Berarti ada miss, di data kami itu setoran PAD DKPPP tercatat 58.07 persen, berarti masih ada 27 persenan lagi, itu duit pergi kemana?,” tutup Arif.