KOTA BEKASI – Aktivis Mahasiswa Bekasi, Imam Maulana mempertanyakan alokasi anggaran bantuan dari Provinsi DKI Jakarta yang dialokasikan sebagai kompensasi atas sampah warga Jakarta yang dibuang di TPA Bantargebang Kota Bekasi.
Maulana mengaku Pemerintah Kota Bekasi kurang transparan dalam pengelolaan dana tersebut.
Apalagi, beredarnya foto kegiatan Team Building & Gathering LPM Kelurahan Cikiwul yang digelar di Villa Kebunsu Bogor dengan ditandai hura-hura dalam kegiatan.
ADVERTISEMENT
![ads](https://i0.wp.com/rakyatbekasi.com/wp-content/uploads/2024/12/wp-17350343025008605356134230615136.jpg?ssl=1)
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemarin ada kegiatan LPM di Bogor. Esensinya apa dan kenapa kegiatannya terlihat hura-hura menikmati anggaran Bandek,” kata Maulana kepada RakyatBekasi.com, Selasa (30/08/2022).
“Pemkot Bekasi harus transparan apa saja alokasi anggaran Bandek (Bantuan DKI) yang disalurkan melalui Pemerintah Kelurahan serta LPM di Kecamatan Bantargebang. Jangan sampai anggaran ini jadi bancakan oknum,” ucap Maulana menyoroti aneka ragam kegiatan LPM pasca dana tersebut dlcairkan.
“Mulai dari camat yang nyanyi-nyanyi dan para pegawai serta pengurus LPM joget-joget, seolah asyik di tengah kondisi masyarakat yang sulit,” cetusnya.
Maulana mendesak, DPRD mengkaji ulang pengelolaan dana bandek serta meminta kejaksaan mengawasi penggunaannya.
“DPRD harus kaji ulang pemanfaatan dana tersebut. Juga kepada Kejaksaan harus turun mengawasi realisasinya. Kita pasti akan menggandeng elemen mahasiswa lain melaporkan kegiatan ini,” tandas Maulana.
Terpisah, Camat Bantargebang, Cecep Miftah Farid enggan dikonfirmasi terkait kehadirannya dalam kegiatan Team Building & Gathering LPM Kelurahan Cikiwul.
“Coba tanya sama pak lurah, saya gak paham kalau kegiatan gathering kelurahan Cikiwul,” kata Cecep melalui whatsapp. Namun ia tidak menjelaskan ketika dirinya dikonfirmasi sedang bernyanyi diiringi peserta dan biduan joget dengan saweran. (mar)