Pengelola Embarkasi Asrama Haji Jakarta-Bekasi mengimbau kepada seluruh Calon Jemaah Haji (Calhaj) agar mematuhi aturan terkait barang bawaan dalam penerbangan.
Imbauan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan serta meminimalkan hambatan selama perjalanan menuju Tanah Suci.
Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi, Fitsa Baharudin, mengungkapkan bahwa sebagian besar jemaah haji setiap tahun merupakan calon jemaah yang baru pertama kali melaksanakan ibadah haji, yaitu sekitar 95 persen dari total keberangkatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, kata dia, pemahaman mereka terhadap aturan barang bawaan perlu diperhatikan.
“Setiap tahun, mayoritas jemaah haji adalah orang baru. Artinya, edukasi tentang aturan barang bawaan sangat penting agar tidak terjadi kendala dalam penerbangan,” ujar Fitsa dalam keterangannya, Kamis (01/05/2025).
Fitsa menjelaskan bahwa calon jemaah haji umumnya telah mendapatkan bimbingan manasik di kabupaten atau kota masing-masing, termasuk materi mengenai barang yang boleh dan tidak boleh dibawa dalam penerbangan.
“Namun, kami tetap mengingatkan aturan-aturan yang diterapkan oleh pihak penerbangan terkait barang bawaan, baik dari segi jumlah maupun jenis barang,” tambahnya.
Beberapa jenis barang yang dilarang untuk dibawa oleh jemaah meliputi:
- Cairan dengan kapasitas lebih dari 100 ml. Barang semacam ini tidak diperkenankan dibawa ke dalam kabin pesawat.
- Powerbank dengan kapasitas berlebih. Sesuai regulasi penerbangan, powerbank yang melebihi kapasitas tertentu dilarang dimasukkan ke dalam bagasi.
Fitsa menambahkan bahwa jika barang-barang yang dilarang ditemukan saat pemeriksaan X-ray di bagasi, jemaah akan diminta mengeluarkannya. Hal ini sering kali menimbulkan kerepotan karena jemaah harus mencari tempat penitipan sementara untuk barang tersebut.
“Kami mengimbau agar calon jemaah memperhatikan aturan barang bawaan, karena jika ditemukan barang yang dilarang di bagasi, mereka akan dipanggil untuk mengurusnya. Ini tentu menyulitkan, terutama karena mereka harus menitipkan barang yang tidak dapat dibawa,” jelasnya.
Kepatuhan terhadap aturan barang bawaan tidak hanya mempermudah proses perjalanan, tetapi juga memastikan keamanan dan kenyamanan penerbangan untuk seluruh jemaah.
Pihak Embarkasi Haji mengharapkan jemaah dapat mematuhi ketentuan ini demi kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
Fitsa menyarankan jemaah untuk memastikan bahwa barang yang dibawa sesuai dengan pedoman yang telah diberikan saat bimbingan manasik.
Edukasi yang terus diberikan kepada calon jemaah diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan meminimalkan potensi kendala di bandara.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























