Hibah RW Rp 100 Juta di Bekasi Tak Cair Jika Abai Pilah Sampah, Ini Kata Wali Kota Tri Adhianto

- Jurnalis

Senin, 25 Agustus 2025 - 09:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kantor Wali Kota Bekasi.

Kantor Wali Kota Bekasi.

BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengumumkan program stimulus lingkungan dan infrastruktur yang signifikan dengan menyiapkan dana hibah sebesar Rp 100 juta untuk setiap Rukun Warga (RW).

Namun, pencairan anggaran tersebut tidak serta-merta, melainkan terikat pada satu syarat mutlak: implementasi program pemilahan sampah di tingkat warga.

Kebijakan strategis ini diumumkan langsung oleh Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, dalam apel pagi di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (25/08/2025).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, program ini dirancang tidak hanya untuk perbaikan fisik lingkungan, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan limbah dari sumbernya.

Syarat Utama: Kontribusi Nyata untuk Lingkungan

Tri Adhianto menegaskan bahwa komitmen setiap RW dalam mengelola sampah menjadi kunci utama untuk mengakses dana hibah tersebut.

Program yang diwajibkan pun spesifik, yaitu memilah sampah non-organik seperti barang bekas dan limbah domestik yang memiliki nilai ekonomi, seperti minyak jelantah.

​”Nanti bagi RW yang ingin mendapatkan dana hibah 100 juta, wajib menjalankan pemilahan sampah seperti barang bekas dan minyak jelantah,” ujar Tri Adhianto di hadapan aparatur sipil negara. “Kalau RW tidak menjalankan hal tersebut, hibahnya tidak bisa dicairkan.”

​Syarat ini, menurutnya, merupakan bentuk “kontribusi nyata” dari masyarakat untuk mewujudkan visi Kota Bekasi yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan.

Mekanisme Pencairan dan Peran Aparat Wilayah

Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, Wali Kota yang akrab disapa Mas Tri ini memberikan instruksi tegas kepada jajaran di tingkat kecamatan dan kelurahan.

Para camat dan lurah diwajibkan untuk segera melakukan sosialisasi masif kepada seluruh pengurus RW di wilayahnya masing-masing.

​”Saya meminta lurah dan camat untuk mensosialisasikan hal tersebut. Karena ini kontribusi nyata bagaimana Kota Bekasi ini sehat dari lingkungan,” tambahnya.

​Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada pengurus RW yang tertinggal informasi dan semua pihak memahami prosedur serta urgensi dari program pengelolaan sampah sebagai prasyarat pencairan dana.

Alokasi Anggaran dan Pemanfaatan Dana

​Dengan total 1.013 RW yang tersebar di seluruh Kota Bekasi, Pemkot diperkirakan akan menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 100 miliar untuk merealisasikan program ini.

​Penting untuk dicatat, dana hibah ini bukan diperuntukkan sebagai insentif atau honorarium bagi pengurus RW. Anggaran tersebut secara khusus dialokasikan untuk:

  • Perbaikan Infrastruktur: Pembangunan jalan lingkungan, perbaikan saluran air, penerangan umum, atau fasilitas umum lainnya di tingkat RW.
  • Pengelolaan Lingkungan: Pengadaan sarana dan prasarana pemilahan sampah, pembuatan bank sampah, atau program penghijauan.
  • Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mendorong kegiatan ekonomi produktif di lingkungan, seperti mendirikan koperasi warga, memberikan bantuan modal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat, atau mengelola hasil dari penjualan sampah daur ulang.

​Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan efek ganda: lingkungan menjadi lebih terawat, sekaligus menggerakkan roda perekonomian dari level masyarakat paling bawah.

Mendorong Ekonomi Sirkular dari Tingkat RW

Dengan mewajibkan pemilahan barang bekas dan minyak jelantah, Pemkot Bekasi secara tidak langsung mendorong praktik ekonomi sirkular.

Minyak jelantah, misalnya, dapat dikumpulkan dan dijual kembali untuk diolah menjadi biodiesel, sementara sampah anorganik lainnya bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi kas RW melalui bank sampah.

​Langkah inovatif ini menjadikan RW bukan hanya sebagai objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjek aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kemandirian ekonomi warganya.

Bagikan informasi penting ini kepada pengurus RW dan tetangga di lingkungan Anda agar dapat mempersiapkan diri dan merasakan manfaat dari program dana hibah ini.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Targetkan Efisiensi 30 Persen, Wawali Harris Bobihoe: Penggunaan Listrik Kantor Pemkot Bekasi Hemat 10 Persen
Realisasi PAD 54 Persen, Disdagperin: Tunggakan Setoran Enam Pasar di Bekasi ini capai Rp 12 Miliar
Jelang Muscab Ke-2, IKA PMII Kota Bekasi Mulai Konsolidasi Ribuan Alumni
Harga Emas Picu Inflasi di Kota Bekasi, Pemkot Gencarkan Operasi Pasar Murah Jelang Nataru
Dianggap Tak Becus Kelola Sampah di Pasar Tradisional, Disdagperin Harap Bisa ‘TakeOver’ Wewenang DLH
Samsat Kabupaten Bekasi Tuai Apresiasi, AKP Resi Ratuleni Fokus pada Layanan Cepat dan Anti-Pungli
Inovasi AKP Resi Ratuleni Tuai Apresiasi: Pelayanan Samsat Kabupaten Bekasi Kini Cepat, Humanis, dan Bebas Calo
Perbaikan Jalan Alinda Selesai Lebih Cepat, Warga Apresiasi Kinerja Cepat Wali Kota Bekasi Tri Adhianto

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 15:34 WIB

Targetkan Efisiensi 30 Persen, Wawali Harris Bobihoe: Penggunaan Listrik Kantor Pemkot Bekasi Hemat 10 Persen

Kamis, 13 November 2025 - 14:02 WIB

Realisasi PAD 54 Persen, Disdagperin: Tunggakan Setoran Enam Pasar di Bekasi ini capai Rp 12 Miliar

Kamis, 13 November 2025 - 08:30 WIB

Jelang Muscab Ke-2, IKA PMII Kota Bekasi Mulai Konsolidasi Ribuan Alumni

Rabu, 12 November 2025 - 19:16 WIB

Dianggap Tak Becus Kelola Sampah di Pasar Tradisional, Disdagperin Harap Bisa ‘TakeOver’ Wewenang DLH

Rabu, 12 November 2025 - 18:50 WIB

Samsat Kabupaten Bekasi Tuai Apresiasi, AKP Resi Ratuleni Fokus pada Layanan Cepat dan Anti-Pungli

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca