Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi menyebut untuk kondisi hydrant di PT Jati Perkasa Nusantara dilaporkan tidak berfungsi dengan baik, ketika terjadinya kebakaran hebat yang dilokasi pada Jumat (01/11/2024) pagi kemarin.
Adapun kondisi terkini, menyoal keadaan di sekitar lokasi, sudah dalam keadaan hijau terkendali. Ketika petugas berupaya melakukan proses pemadaman api selama 25 jam lamanya.
“Jadi kalau untuk hydrant (di lokasi perusahaan) memang itu ada, tapi gak fungsi secara maksimal, cuman sekali dorong juga itu langsung gak bisa lagi digunakan sekali pake aja, mungkin gak dikroscek lebih dalam lagi sama perusahaan,” ucap Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkarmat Kota Bekasi Namar Naris saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com Sabtu (02/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara untuk penyebab kebakaran itu, kata dia, berdasarkan informasi dari para karyawan yang selamat di lokasi kebakaran berasal dari ledakan mesin produksi.
“Ternyata itu ada ledakan dari mesin produksi. Jadi api menjalar, karena mesin meledak. Kemudian kan ada bahan-bahan penampungan minyak di situ, yang bahan baku pakan bercampur kan ada minyak juga, kaya CPO,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, kondisi terkini keadaan di sekitar lokasi sudah dapat dipadamkan oleh petugas selama 25 jam lamanya.
“Api dapat dipadamkan oleh petugas sekira pukul 07.30 WIB. Pasca awal laporan yang masuk itu sekira pukul 06.10 WIB Jumat kemarin pagi,” ujarnya.
Namar menyebut, kurang lebih ada 23 Kendaraan Mobil Pemadam Kebakaran turut dilibatkan untuk melakukan proses pemadaman api.
“Dengan, kami turut dibantu oleh DKI Jakarta dan Kabupaten Bekasi. Dimana, mereka turut membantu kami untuk melakukan proses pemadaman api,” sambungnya.
Sementara, adapun yang menjadi kendala menyoal mengapa mengalami kesulitan saat melakukan proses pemadaman. Hal itu, dipicu karena banyak bahan baku produksi pakan ternak yang ada di dalam gudang.
“Kemudian kan bangunan dari gudang itu ambruk, ketutup seng-seng baja. Jadi kita tembus untuk ke titik api itu agak sulit. Kemudian di kontainer bagian deket kantor itu kan numpuk karung-karung untuk dikarungin dari pakan-pakan ternak, dan itu semua disitu di dua kontainer yang ada di depan. Jadi di dalamnya juga katanya, informasinya ada oli juga. Jadi air tembus ke titik api susah,” paparnya.