Tiga pasangan calon (paslon) Pilkada Kota Bekasi sudah menyetorkan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) ke KPU Kota Bekasi, dengan nominal modal awal untuk kampanye yang berbeda-beda.
Pasangan nomor urut 1 Heri Koswara-Sholihin tercatat memiliki saldo awal senilai Rp200 juta. Sedangkan pasangan nomor urut 2, Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni tercatat memiliki saldo sebesar Rp2,222 juta.
Sementara pasangan nomor urut 3 Tri Adhianto-Harris Bobihoe memiliki saldo awal Rp500 juta. Dengan kata lain, paling besar ketimbang para pesaingnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggota KPU Kota Bekasi Eli Ratnasari mengatakan bahwa LADK merupakan kewajiban para kontestan Pilkada yang diatur berdasarkan Peraturan KPU Nomor 14 Tahun 2024 tentang Dana Kampanye.
“Seluruh pasangan calon sudah menyampaikan laporan awal dana kampanye. Jumlah dan besarnya berapa, bisa dilihat di website KPU Kota Bekasi,” kata Eli kepada awak media, Selasa (01/10/2024) kemarin.
Ia juga menambahkan, KPU juga menerapkan pembatasan besaran dana kampanye masing-masing paslon. Pembatasan dilakukan agar paslon tidak mengeluarkan biaya di luar ketentuan.
“Nanti akan ada SK pembatasan besaran dana kampanye. Saat ini sedang kita bahas berapa batas maksimal dana kampanye yang harus paslon keluarkan,” kata dia.
Selain itu, KPU juga membatasi besaran pembiayaan item-item kebutuhan kampanye. Untuk besarnya sendri, KPU mengacu Standar Biaya Umum (SBU) tahun 2024 yang dikeluarkan Wali Kota Bekasi.
“Kampanye itu kan ada item–itemnya misal, alat peraga, konsumsi, uang transpor itu akan diatur. Nanti ada Surat Keputusan tentang itu, ini yang jadi pedoman paslon dan tim nantinya,” tutupnya.
Sekadar diketahui, tahapan kampanye Pilkada 2024 berlangsung selama 60 hari sebelum masa tenang atau dimulai sejak 25 September hingga 23 November 2024 mendatang.