Isu Pelecehan Seksual Bisa Rontokkan Elektabilitas Heri – Sholihin

- Jurnalis

Senin, 25 November 2024 - 11:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kontestan Pilkada Kota Bekasi jalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto pada hari ini, Sabtu (31/08/2024).

Kontestan Pilkada Kota Bekasi jalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto pada hari ini, Sabtu (31/08/2024).

Isu pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh calon Wakil Wali Kota Bekasi, H. Sholihin, sebagaimana ramai diberitakan belakangan ini, bisa merontokkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1, Heri Koswara – Sholihin.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Riset Indonesian Political Studies (IPS), Arman Salam, kepada pers di Jakarta.

Arman menanggapi beredarnya berita di sejumlah media online tentang kasus moral yang diduga dilakukan oleh calon Wakil Wali Kota yang berpasangan dengan Heri Koswara sebagai calon Wali Kota.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Arman, jika kasus tersebut masif terpublikasikan ke mayoritas warga Kota Bekasi, sangat mungkin merontokkan elektabilitas, bukan saja personal Sholihin, tapi juga pasangannya, Heri Koswara.

“Dari pengalaman melakukan survei selama ini, ada dua isu yang selalu membuat hasil survei meleset. Pertama, money politic, dan kedua, tsunami politik. Kalau dilihat isunya, kasus moral seperti itu sangat potensial menjadi bahan tsunami politik. Apalagi, jika kasus tersebut diketahui oleh mayoritas publik,” kata Arman.

Menurut Arman, salah satu rumus dari isu negatif adalah seberapa banyak orang tahu dan seberapa banyak orang percaya.

“Ini artinya, kalau kasus itu diketahui banyak orang, dan mayoritas orang juga percaya, maka kasus itu akan merusak dan bahkan merontokkan elektabilitas seorang kandidat,” tegasnya.

Agar tidak rontok, Arman menyarankan Sholihin untuk segera melakukan klarifikasi atau bantahan kepada publik jika kasus tersebut memang tidak benar. Bukan malah menghindar dan bungkam.

Seperti diketahui, kasus tersebut bermula dari seorang wanita berinisial IL (53) yang mengaku menjadi korban salah satu pengurus parpol di Kota Bekasi berinisial S, yang belakangan disebut-sebut mengarah ke nama Sholihin.

Terkait hal itu, Ketua Tim Pemenangan Bidang Hukum Heri Koswara dan Sholihin, Iqbal Daut Hutapea, enggan menanggapi. Pihaknya menegaskan tidak akan berasumsi soal dugaan laporan tersebut mengarah ke Sholihin.

“Kami tidak mau bicara asumsi. Tadi dikatakan, ada laporan dari IL ke Sholihin. Sampai detik ini kami tidak menerima laporan sehingga kami tidak mau menduga-duga,” katanya.

Sementara itu, Sholihin sendiri sampai sekarang memilih bersikap diam dan bungkam.

Saat dihubungi sejumlah media jelang Debat Kandidat Paslon Wali Kota Bekasi di TV One, Jumat malam (22/11/2024), Sholihin hanya menyampaikan kalimat singkat: “Sudah ya,” jawabnya singkat dan langsung meninggalkan wartawan.

Sebelumnya, kuasa hukum korban, Ridwan Anthony Taufan, menceritakan kejadian tersebut bermula dari IL menghadiri acara parpol di sebuah hotel di Bekasi.

IL pun diminta oleh terduga pelaku untuk memesan kamar hotel.

“Si korban diminta untuk memesan hotel kemudian dan dibayar oleh korban dengan awalnya terduga pelaku bilang ‘bayar dulu hotelnya nanti diganti’ dan hotel itu memang benar diganti oleh terduga pelaku,” jelas Ridwan.

Singkat cerita, terduga pelaku datang ke kamar, mengajak cengkerama, dan langsung melakukan kekerasan seksual secara paksa. Laporan dari tim kuasa hukum korban telah disampaikan ke Polda Metro Jaya dengan nomor STTLP/B/6981/XI/2024/SPK/POLDA METRO JAYA pada 16 November 2024.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bidik Kemenangan Pemilu 2029, PKB Kota Bekasi Genjot Regenerasi Lewat PKP dan Musancab
DPD PSI Kota Bekasi Wujudkan Filosofi Gajah di Logo Baru Lewat Bakti Sosial dan Program Ketahanan Pangan
Guru Ditugaskan Awasi Makan Bergizi Gratis, PGRI Dilema antara Insentif dan Beban Kerja Tambahan
Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP, Target Utama: Kembalikan Partai ke Senayan pada Pemilu 2029
Diiringi Teriakan ‘Perubahan’, Mardiono Akui Gagal Bawa PPP ke Senayan dalam Pidato Emosional di Muktamar X
Muktamar X PPP Ricuh: Aksi Lempar Kursi Warnai Pembukaan, Teriakan ‘Perubahan’ vs ‘Lanjutkan’ Bergema
Muktamar X PPP Memanas: Duet “Tauke-Tokoh” Muncul Sebagai Penantang Kuat Mardiono, Pertaruhan Nasib Partai Ka’bah
Jelang Muktamar ke X, PPP Kota Bekasi Dorong Sistem AHWA saat Pemilihan Ketum

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:36 WIB

Bidik Kemenangan Pemilu 2029, PKB Kota Bekasi Genjot Regenerasi Lewat PKP dan Musancab

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 18:45 WIB

DPD PSI Kota Bekasi Wujudkan Filosofi Gajah di Logo Baru Lewat Bakti Sosial dan Program Ketahanan Pangan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:14 WIB

Guru Ditugaskan Awasi Makan Bergizi Gratis, PGRI Dilema antara Insentif dan Beban Kerja Tambahan

Minggu, 28 September 2025 - 10:28 WIB

Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP, Target Utama: Kembalikan Partai ke Senayan pada Pemilu 2029

Sabtu, 27 September 2025 - 19:30 WIB

Diiringi Teriakan ‘Perubahan’, Mardiono Akui Gagal Bawa PPP ke Senayan dalam Pidato Emosional di Muktamar X

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca