KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad meminta kepada seluruh stakeholder untuk turut berkomitmen membangun Kota Bekasi, meski ke depan wilayah DKI Jakarta sudah tidak menjadi wilayah berstatus sebagai Ibu Kota.
Dalam hal ini, partisipasi masyarakat sangatlah diperlukan agar Kota Bekasi tetap eksis untuk disinggahi sebagai wilayah yang berstatus aglomerasi dari wilayah Jabodetabek.
“Saya selama 6 bulan disini memantau, mempelajari dan mendalami. Ini perlu komitmen bersama, tidak mungkin Pemerintah Kota yang punya pekerjaan mulus, tanpa komitmen semua pihak. Kita harus bisa mengantisipasi status Jakarta yang sudah tidak jadi ibu kota, Kota Bekasi bisa tetap eksis,” ucap Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad kepada RakyatBekasi.com, dikutip Sabtu (30/03/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kota Bekasi menurut Gani tentunya tidak mempunyai sumber daya alam. Karena, Kota yang memiliki julukan sebagai Kota Patriot ini sudah berkembang menjadi wilayah Metropolis berstatus Kota Jasa.
“Kita tidak punya sumber daya alam lain, kita Kota Jasa. Ketentraman, ketertiban dan keteraturan itu mutlak untuk Kota jasa. Supaya kita masih bisa disinggahi oleh masyarakat yang mau menghabiskan uangnya di Kota Bekasi dengan nyaman,” sambungnya.
Oleh sebab itu, dukungan seluruh pihak teramat penting diperlukan.Terlebih, selama dirinya masih mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, agar sumbangsih yang ditorehkan sebagai pihak yang ditugaskan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai Kepala Daerah transisi bisa menjadi warisan yang diperhitungkan.
“Saya juga butuh dukungan dan support. minimal di masa saya bertugas di Kota Bekasi ini ada sedikit legacy yang bisa ditinggalkan, oleh karena itu kita harus berjama’ah, kita tidak bisa sendiri sendiri,” katanya.
Sebelumnya pada tahun lalu, Kabiro Hukum Kemendagri ini juga telah mengatakan hal serupa. Dimana saat itu, Raden Gani Muhammad mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Bekasi untuk segera memikirkan beberapa tahapan dan langkah-langkah ke depan, ketika DKI Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut dinyatakan Pj Gani selepas Presiden Joko Widodo mengeluarkan keputusan presiden (keppres) mengenai perpindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
“Lingkungan strategis kita yang harus diperhatikan mengantisipasi DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta dan sudah tidak menjadi ibu kota,” ucap Pj Gani melalui keterangannya, dikutip Minggu (08/10/2023).
Pasca DKI Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota dan berganti nama sebagai Daerah Khusus Jakarta, lanjutnya, dapat dipastikan bahwasanya wilayah Jakarta akan menjadi sebuah Kota Perekonomian yang tentunya bakal berpengaruh juga terhadap Kota Bekasi yang masuk dalam wilayah aglomerasi.
“Imbasnya, pengaruhnya terhadap Kota Bekasi mau seperti apa? Mau dibawa kemana? Sebagai kota yang akan berdampingan dengan Daerah Khusus Jakarta, tentunya ini perlu pemikiran dan perubahan mindset,” katanya.
Atas dasar itulah, Pj Gani mengajak para pejabat di Pemkot Bekasi agar memperhatikan kebijakan strategis ke depan dengan perubahan DKI Jakarta yang sudah tidak menjadi ibu kota.
“Peran strategis apa yang bisa diambil dalam transisi arah kebijakan nasional IKN. Nah DKI sudah tidak menjadi ibu kota, nah kebijakan strategis apa yang dapat kita rumuskan saat ini sebagai kota yang paling dekat secara aglomerasi untuk hal tersebut,” tutupnya.