Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi telah memetakan sejumlah titik ruas jalan yang berpotensi menjadi area rawan kepadatan arus lalu lintas selama pelaksanaan Mudik Lebaran 2025.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan menghadapi pergerakan besar-besaran kendaraan bermotor di wilayah Kota Bekasi, yang diperkirakan akan terjadi mulai H-7 Lebaran.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto, menyampaikan bahwa titik potensi kemacetan telah dipetakan melalui tiga jalur utama, yakni Jalur Utara, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penetapan jalur ini bertujuan memberikan panduan bagi pemudik untuk menghindari area yang rawan kemacetan.
Pemetaan Potensi Hambatan di Jalur Utara
Jalur Utara meliputi ruas Jalan Sultan Agung dan Jenderal Sudirman, yang menjadi jalur utama bagi pemudik.
Teguh menyebutkan sejumlah titik potensi hambatan di wilayah ini, di antaranya:
- Kranji: Kepadatan kendaraan di area ini diperparah dengan proyek di sekitar pusat kota serta adanya perlintasan kereta api.
- Proyek Bekasi: Lokasi yang berdekatan dengan pusat kota menjadi salah satu penyebab tingginya volume lalu lintas.
- Pasar Baru Terminal: Aktivitas pasar tumpah menambah kepadatan di sekitar terminal, sehingga menjadi titik rawan kemacetan.
Potensi Kemacetan di Jalur Tengah
Untuk Jalur Tengah, yang meliputi kawasan Kalimalang, Dishub mengidentifikasi potensi hambatan lalu lintas di titik-titik berikut:
- Sumber Artha: Tingginya volume kendaraan di area ini menjadi penyebab utama kemacetan.
- Wilayah Galaxy: Kepadatan lalu lintas yang konsisten membuat kawasan ini perlu pengawasan khusus.
- Simpang BCP: Lokasi ini menjadi pertemuan jalur Utara dan Tengah serta pusat Central Business District (CBD) Kota Bekasi, sehingga sering mengalami kepadatan.
Hambatan di Jalur Selatan
Sementara itu, Jalur Selatan yang berada di sekitar wilayah Narogong memiliki beberapa titik rawan kemacetan, di antaranya:
- Cipendawa: Penyempitan jalur menjadi penyebab utama hambatan di area ini.
- Kemang Pratama: Tingginya volume kendaraan memicu kemacetan di kawasan ini.
- Rawa Panjang: Kepadatan kendaraan terus meningkat, menjadikannya salah satu titik yang perlu penanganan khusus.
Opsi Jalur Alternatif untuk Pemudik
Dishub Kota Bekasi telah memetakan sejumlah jalur alternatif bagi pemudik agar dapat melintasi wilayah Kota Bekasi tanpa terjebak kemacetan. Berikut adalah detail jalur yang telah disiapkan:
Jalur Utara:
- Jakarta – Jalan Sultan Agung – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Cut Meutia – Jalan Ir. H. Juanda – Bulak Kapal – Tambun
- Jakarta – Jalan Sultan Agung – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Cut Meutia – Bulak Kapal – Tambun
- Jakarta – Jalan Sultan Agung – Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Sersan Aswan – Jalan Cut Meutia – Jalan Ir. H. Juanda – Bulak Kapal – Tambun
Jalur Tengah:
- Jakarta – Jalan KH Noer Ali – Jalan M. Hasibuan – Jalan Chairil Anwar – Jalan Cempaka (Margahayu) – Jalan Kalimalang – Grand Wisata
Jalur Selatan:
- Bogor – Jalan Siliwangi – Jalan Cut Meutia – Jalan Ir. H. Juanda – Bulak Kapal – Tambun
Kesiapan Menghadapi Arus Mudik H-7
Mulai H-7 Lebaran, pergerakan kendaraan di Kota Bekasi diperkirakan meningkat secara signifikan.
Dishub Kota Bekasi telah mempersiapkan langkah antisipasi, termasuk penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan, pemasangan rambu lalu lintas tambahan, serta penyediaan informasi jalur alternatif kepada masyarakat.
“Kami berharap langkah ini dapat membantu pemudik untuk melintasi wilayah Kota Bekasi dengan lancar dan aman. Dengan pemetaan yang baik dan pengawasan intensif, kami optimis dapat mengurangi potensi kemacetan,” tutup Teguh Indrianto.
Dengan persiapan yang matang, Dishub Kota Bekasi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik selama masa Mudik Lebaran 2025.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























