Wacana pengembangan Kali Malang sebagai destinasi wisata air di Kota Bekasi semakin menguat. Kali ini dukungan konkret datang dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui keikutsertaan dalam forum diskusi bertema “Menelaah Potensi Kali Malang Sebagai Destinasi Wisata Air” yang digagas BEM Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam’45 (Unisma) Bekasi, Rabu (18/06/2025).
Kali Malang: Sungai Bersih dengan Potensi Besar
Dalam acara yang dihadiri unsur pemerintah dan akademisi tersebut, Asisten Deputi Perancangan Destinasi Kemenpar, Rickayatul Muslimah, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa dalam mengangkat potensi Kali Malang sebagai ikon wisata lokal.
“Saya terharu melihat Kali Malang yang bersih, ini aset luar biasa. Tidak banyak sungai di Indonesia yang sebersih ini,” ujar Ricka dalam paparannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebutkan bahwa Kali Malang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata air berkelanjutan, sejalan dengan program unggulan kementerian seperti Gerakan Wisata Bersih dan Pengembangan Pariwisata Hijau.
Kekosongan Destinasi Unggulan di Bekasi
Meski Kota Bekasi tumbuh sebagai pusat ekonomi, Ricka menilai wilayah ini belum memiliki destinasi wisata unggulan yang dapat menarik wisatawan dari luar daerah.
“Selama ini Bekasi lebih dikenal dengan mal dan waterpark. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk mengambil peran strategis dalam membangun narasi pariwisata yang berkesinambungan, memanfaatkan Kali Malang sebagai gerbang promosi potensi lokal.
Tantangan dan Solusi Pengembangan Wisata Air Kali Malang
Ricka juga membeberkan enam tantangan utama dalam pengembangan wisata air Kali Malang:
- Polusi limbah industri dan sampah rumah tangga
- Keterbatasan ruang publik dan fasilitas penunjang
- Persepsi negatif terhadap sungai sebagai tempat kotor
- Aksesibilitas terbatas untuk pengunjung
- Persaingan dengan destinasi wisata unggulan lainnya
- Lemahnya sistem pengelolaan dan pendanaan wisata
Ia menyarankan pembentukan badan pengelola lintas wilayah, mengingat Kali Malang melintasi beberapa daerah mulai dari Karawang, Kabupaten Bekasi, hingga DKI Jakarta.
“Pemerintah daerah perlu kendalikan polusi, siapkan infrastruktur ramah pejalan kaki dan disabilitas, serta meniru konsep pengembangan yang sudah terbukti sukses di wilayah lain,” jelas Ricka.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Legislator
Asisten Daerah 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Bekasi, Inayatullah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Perum Jasa Tirta II berupa izin pemanfaatan lahan Kali Malang untuk dikelola oleh Pemkot Bekasi.
“Kolaborasi semua pihak sangat penting, termasuk mahasiswa dan akademisi sebagai katalisator ide-ide inovatif,” ujar Inayatullah.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Ahmadi Madong, menyampaikan bahwa DPRD siap mengawal pembangunan kawasan wisata air secara strategis.
“Kami terbuka menerima aspirasi masyarakat dan mahasiswa. Ini sekaligus pengingat bagi Wali Kota agar pembangunan wisata menjadi prioritas kolektif,” tegasnya.
Menuju Destinasi Wisata Air Ikonik Kali Malang
Dengan sinergi multipihak, Kali Malang berpeluang menjadi ikon wisata air baru di Bekasi yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga inklusif dan edukatif.
Potensi ini perlu terus dimatangkan melalui perencanaan berbasis komunitas, keberlanjutan, serta pemanfaatan potensi sosial dan ekologis Kali Malang sebagai sumber kehidupan.
Ingin tahu lebih dalam tentang transformasi Kali Malang? Ikuti diskusi dan program pembangunan wisata air Kota Bekasi selanjutnya hanya di rakyatbekasi.com.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.





























