Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa Kota Bekasi akan dijadikan sebagai role model dalam penanganan banjir di wilayah Jabodetabek.
Hal ini terjadi setelah meluapnya Air Kali Bekasi yang menerima kiriman air dari wilayah Bogor pada Senin (03/03/2025) malam, yang berdampak pada beberapa wilayah di Kota Bekasi.
Pernyataan ini disampaikan Tri Adhianto setelah dua kementerian dalam Kabinet Merah Putih, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infrawil) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan langkah-langkah penanganan untuk membahas penyelesaian permasalahan banjir yang menimpa Kota Bekasi pada Kamis (06/03/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi kelihatannya ini (banjir di Kota Bekasi) akan dijadikan role model. Bagaimana menangani satu konsep secara sistemik, menangani banjir yang ada, karena tidak mungkin diselesaikan oleh daerah per daerah,” ujar Tri Adhianto saat ditemui di Pendopo Walikota Bekasi, Gedung Plaza Pemkot Bekasi, Jumat (07/03/2025).
Tri Adhianto menjelaskan bahwa wilayah Kota Bekasi merupakan daerah yang berstatus sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS), di mana Sungai Cileungsi dan Cikeas bertemu dan mengalir ke Kali Bekasi. Hal ini membuat Kota Bekasi sering menerima beban banjir yang berasal dari hulu.
“Apalagi, kalau kemudian Kota Bekasi kan hanya dilewati saja, dapat bebannya doang, tetapi kan persoalan asal dan dasarnya mungkin harus digali sejauh mana. Hari ini, kita hanya sistematis,” jelasnya.
Menurut Tri Adhianto, langkah prioritas Pemerintah Kota Bekasi dalam upaya memitigasi potensi bencana kiriman banjir dari wilayah hulu adalah mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan wilayah bantaran sungai sebagai tempat tinggal.
“Kalau toh yang hari ini sudah menjadi tahunan ada juga kan yang mereka terdampak tahunan. Ya coba untuk berpindah, atau Pemerintah Daerah akan mencoba merelokasi tempat-tempat yang hari ini memang sudah mengalami banjir yang selalu mereka derita,” tuturnya.
Dalam upaya memitigasi banjir, Tri Adhianto menyatakan bahwa solusi penanganan banjir harus mencakup semua aspek, baik dari sisi hulu maupun hilir.
Hal ini membutuhkan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Dengan adanya langkah-langkah penanganan yang sistematis dan terintegrasi, diharapkan Kota Bekasi dapat menjadi contoh bagi penanganan banjir di wilayah Jabodetabek.