KOTA BEKASI – Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengumumkan bahwa pihaknya masih kekurangan SDM dokter spesialis untuk menangani penyakit langka di seluruh layanan fasilitas kesehatan (Faskes).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, untuk SDM Dokter Sub Spesialis tergolong mencukupi, namun SDM Dokter Spesialis tidak.
“Untuk saat ini cukup, kecuali ada kasus-kasus yang langka ya, tapi yang lainnya pada umumnya sih bisa diselesaikan,” ucap Kadinkes Tanti Rohilawati saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (30/07/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, bagi setiap keluhan penyakit-penyakit yang relatif jarang ditemukan di setiap kunjungan fasilitas kesehatan, tentunya turut berbeda dengan kebutuhan dokter bagi setiap penyakit.
Baik dari penyakit dalam, anak, bedah, jantung, rehabilitasi, dan onkologi yang kerap paling sering membutuhkan dokter spesialis.
Saat ini ketersediaan dokter spesialis dan subspesialis sudah banyak tersedia di setiap rumah sakit di wilayahnya, terutama untuk di seluruh Rumah Sakit tipe B.
“1.340 dokter spesialis plus dokter spesialis gigi se-Kota Bekasi,” ungkapnya.
Selain itu, ketersediaan dokter spesialis di Rumah Sakit milik Pemerintah, kata dia, secara SDM juga sudah memenuhi standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Seperti salah satunya di RSUD kelas D, sesuai standar yang sudah harus memiliki empat dokter spesialis. Kini setiap RS telah memiliki 12 dokter spesialis.
Sementara soal kasus-kasus yang jarang ditemui, bagi setiap pasien yang hendak mendapatkan rujukan, Dinkes akan mengalihkannya ke Rumah Sakit bertipe A seperti RSCM maupun Rumah Sakit Harapan Kita.
Kemudian bilamana memungkinkan, Dinkes juga meminta agar setiap Rumah Sakit mengutamakan bekerjasama dengan mendatangkan dokter spesialis ke Kota Bekasi.
“Di satu sisi untuk masyarakat, juga di sisi lain mengurangi biaya keluar. Jadi kalau bisa saya menekankan bisa diselesaikan di RS kelas B di Kota Bekasi,” pungkasnya.