Kota Bekasi Kekurangan SDM Dokter Spesialis Penyakit Langka

- Jurnalis

Selasa, 30 Juli 2024 - 14:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati purna tugas pada Jumat (01/11/2024).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati purna tugas pada Jumat (01/11/2024).

KOTA BEKASI – Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengumumkan bahwa pihaknya masih kekurangan SDM dokter spesialis untuk menangani penyakit langka di seluruh layanan fasilitas kesehatan (Faskes).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, untuk SDM Dokter Sub Spesialis tergolong mencukupi, namun SDM Dokter Spesialis tidak.

“Untuk saat ini cukup, kecuali ada kasus-kasus yang langka ya, tapi yang lainnya pada umumnya sih bisa diselesaikan,” ucap Kadinkes Tanti Rohilawati saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (30/07/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, bagi setiap keluhan penyakit-penyakit yang relatif jarang ditemukan di setiap kunjungan fasilitas kesehatan, tentunya turut berbeda dengan kebutuhan dokter bagi setiap penyakit.

Baik dari penyakit dalam, anak, bedah, jantung, rehabilitasi, dan onkologi yang kerap paling sering membutuhkan dokter spesialis.

Saat ini ketersediaan dokter spesialis dan subspesialis sudah banyak tersedia di setiap rumah sakit di wilayahnya, terutama untuk di seluruh Rumah Sakit tipe B.

“1.340 dokter spesialis plus dokter spesialis gigi se-Kota Bekasi,” ungkapnya.

Selain itu, ketersediaan dokter spesialis di Rumah Sakit milik Pemerintah, kata dia, secara SDM juga sudah memenuhi standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Seperti salah satunya di RSUD kelas D, sesuai standar yang sudah harus memiliki empat dokter spesialis. Kini setiap RS telah memiliki 12 dokter spesialis.

Sementara soal kasus-kasus yang jarang ditemui, bagi setiap pasien yang hendak mendapatkan rujukan, Dinkes akan mengalihkannya ke Rumah Sakit bertipe A seperti RSCM maupun Rumah Sakit Harapan Kita.

Kemudian bilamana memungkinkan, Dinkes juga meminta agar setiap Rumah Sakit mengutamakan bekerjasama dengan mendatangkan dokter spesialis ke Kota Bekasi.

“Di satu sisi untuk masyarakat, juga di sisi lain mengurangi biaya keluar. Jadi kalau bisa saya menekankan bisa diselesaikan di RS kelas B di Kota Bekasi,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polda Metro Jaya Ungkap Motif Orang Tua Bunuh Balita Tiga Tahun di Bekasi
Usai Terima LHP BPK Semester II Tahun 2024, Pemkot Bekasi Instruksikan ITKO Audit PAD
Tunggu Putusan MK, Pj Gani Imbau Aparatur Pemkot Bekasi Tetap Jaga Profesionalitas
Tak Ada Limbah Medis di Tarumajaya, DLH Kota Bekasi Pastikan itu Hanya Sampah Domestik
DLH Kota Bekasi Pastikan Tidak Ada Limbah Medis Terbengkalai di Pemukiman Warga Tarumajaya
Almer sebut Undangan Musprov VII Kadin Jabar itu Tidak Benar, Memalsukan dan Ilegal
Pj Wali Kota Bekasi Upayakan Penelusuran Penggunaan Baktor milik DLH untuk Angkut Limbah Medis
Tumpukan Sampah Limbah Medis terbengkalai di tengah Pemukiman Warga Tarumajaya Bekasi

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 16:54 WIB

Polda Metro Jaya Ungkap Motif Orang Tua Bunuh Balita Tiga Tahun di Bekasi

Senin, 13 Januari 2025 - 14:32 WIB

Usai Terima LHP BPK Semester II Tahun 2024, Pemkot Bekasi Instruksikan ITKO Audit PAD

Senin, 13 Januari 2025 - 10:21 WIB

Tak Ada Limbah Medis di Tarumajaya, DLH Kota Bekasi Pastikan itu Hanya Sampah Domestik

Senin, 13 Januari 2025 - 09:11 WIB

DLH Kota Bekasi Pastikan Tidak Ada Limbah Medis Terbengkalai di Pemukiman Warga Tarumajaya

Minggu, 12 Januari 2025 - 20:25 WIB

Almer sebut Undangan Musprov VII Kadin Jabar itu Tidak Benar, Memalsukan dan Ilegal

Berita Terbaru

error: Content is protected !!