BEKASI – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi terus berkomitmen melakukan transformasi digital di lingkungan sekolah. Sebagai langkah konkret, Disdik Kota Bekasi berencana melakukan pengadaan 50 unit Smartboard atau Interactive Flat Panel (IFP) pada tahun 2026 mendatang.
Fasilitas ini rencananya akan dialokasikan untuk sekolah-sekolah di wilayah setempat guna menunjang mutu pendidikan.
Langkah ini sejalan dengan agenda nasional, di mana Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga tengah gencar mendistribusikan papan tulis pintar ini ke berbagai daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sinergi Pusat dan Daerah dalam Digitalisasi Sekolah
Kepala Disdik Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menjelaskan bahwa pengadaan ini merupakan upaya sinergis antara pemerintah pusat dan daerah.
Meskipun pusat memiliki program distribusi, Pemerintah Kota Bekasi merasa perlu melakukan penambahan mandiri untuk mempercepat pemerataan fasilitas.
”Pada tahun 2026, Pemerintah Pusat melalui Mendikdasmen memang akan kembali menambah ataupun mendistribusikan Smartboard di setiap sekolah. Namun, Pemerintah Kota Bekasi berencana menambah sekitar 50 unit lagi secara mandiri. Hal ini dalam rangka memperkuat pembelajaran interaktif dan mendalam bagi setiap siswa sekolah,” ujar Alex dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).
Fokus Pengembangan Modul 3 Dimensi
Pengadaan perangkat keras berupa IFP hanyalah langkah awal. Alex menekankan bahwa fokus utama Disdik Kota Bekasi adalah pada konten atau materi ajar yang akan ditampilkan dalam perangkat tersebut.
Teknologi IFP memungkinkan visualisasi materi yang sulit dijelaskan dengan metode konvensional menjadi lebih nyata.
”Nantinya, kami akan kembangkan modul-modul pada Smartboard yang mengarah ke pembelajaran yang lebih interaktif. Modulnya akan kita fokuskan ke visualisasi 3 dimensi (3D), yang kedepannya memang sangat perlu kita kembangkan agar siswa lebih mudah memahami konsep abstrak,” sambungnya.
Rencananya, pengadaan 50 unit Smartboard tambahan ini akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi tahun anggaran 2026.
Kendati demikian, Alex belum merincikan secara teknis besaran anggaran yang akan digelontorkan untuk proyek tersebut.
Efektivitas IFP dalam Proses Belajar Mengajar
Saat ini, sejumlah sekolah di Kota Bekasi telah mulai mengadopsi penggunaan IFP dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, Alex mengakui bahwa belum semua mata pelajaran melakukan penyesuaian penuh dengan teknologi ini.
Penggunaan papan interaktif saat ini diprioritaskan untuk materi-materi dengan tingkat kesulitan tinggi yang memerlukan visualisasi grafis atau simulasi, seperti sains dan matematika.
”Tidak semua mata pelajaran harus menggunakan papan interaktif itu setiap saat, tapi materi yang sulit untuk dijelaskan secara lisan bisa memanfaatkannya. Sebagaimana kita saksikan tadi, luar biasa manfaatnya untuk anak-anak, itu yang disebut dengan esensi pembelajaran interaktif,” pungkas Alex.
Dengan adanya penambahan unit di tahun 2026, diharapkan kesenjangan fasilitas digital antar sekolah di Kota Bekasi dapat semakin kecil, sehingga kualitas pendidikan dapat meningkat secara merata.
Ingin tahu lebih lanjut tentang perkembangan pendidikan dan teknologi di Kota Bekasi? Simak terus pembaruan beritanya hanya di portal berita kami dan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat!
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



































