KOTA BEKASI – Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad mengatakan bahwa Pemerintah Daerah masih terus berupaya untuk melakukan mitigasi dalam penanganan terhadap kemiskinan ekstrim di Kota Bekasi.
Pasalnya, melalui laporan Dinas Sosial mencatat sebanyak 8.289 Kepala Keluarga (KK) di Kota Bekasi masuk sebagai kategori warga berstatus miskin ekstrim yang kini tengah diupayakan penanggulangannya.
“Ya ini kan by proses kaitan dengan kemiskinan ekstrim, semua kita bekerja, semua unsur, semua lini dalam menyikapi kemiskinan ekstrim ini sudah menjadi isu nasional dan kita akan berupaya untuk menekan itu,” ucap Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, dikutip, Selasa (04/06/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gani mengatakan, berkaitan dengan persoalan kemiskinan ekstrim, kata dia, Pemerintah Daerah terus berupaya untuk menekan beberapa laju inflasi demi menjaga stabilitas ekonomi, komoditi maupun pekerjaan agar tidak membebani masyarakat.
“Tentu dari inflasi lapangan kerja, itu yang kita genjot terus dengan bersama-sama dengan Pemerintah Pusat. Setiap hari Senin kita dimonitor terkait dengan inflasi, kenapa? Kalau inflasi tinggi, ini akan menyebabkan bahan-bahan pokok naik dan mahal, itu kita berusaha untuk menekannya,” sambungnya.
Pj Gani mengatakan bahwa langkah-langkah mitigasi tersebut yang tengah diupayakan pihaknya diharapkan bisa meminimalisir ataupun menekan dari setiap sisi persoalan isu kemiskinan ekstrim. Opsinya adalah bagaimana Pemerintah Daerah bisa mengontrol kebutuhan harga pangan kepada masyarakat.
“Kita berusaha untuk mengantisipasi hal tersebut, supaya harga ini terjangkau dan itu juga salah satu upaya untuk meminimalisir tingkat kemiskinan,” paparnya.