KOTA BEKASI – Dinas Perhubungan Kota Bekasi bakal kerepotan untuk memasang rambu Bus Stop sebagai sarana dan prasarana pendukung awal untuk pengoperasian BISKITA Trans Bekasi Patriot di Kota Bekasi.
Pasalnya, per Kamis (29/02) esok, bus yang merupakan hasil kerjasama antara Pemkot Bekasi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan ini secara perdana akan resmi beroperasi.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Ikhwanudin Rahmat mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk membangun sarana dan prasarana pendukung untuk BISKITA Trans Bekasi Patriot yang akan segera beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena, menyoal pembangunan halte sendiri tidak cukup secara efisien waktu dari jadwal pengoperasian.
“Kalau, untuk halte kan kita belum siap, karena butuh waktu lama untuk membangunnya. Tapi sementara kita pake rambu bus stop dulu, yang akan dipasangkan di tiap-tiap titik untuk para penumpangnya,” ujar dia saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (25/02/2024) sore.
Untuk pemasangan rambu, kata dia, akan segera diselesaikan pada tengah pekan ini. Agar pemasangan Rambu Bus Stop bisa melayani para penumpang BISKITA Trans Bekasi Patriot. Kendati demikian, saat ini rambu-rambu tengah dipesan pihaknya terlebih dahulu.
“Nantinya beberapa rambu itu akan dipasangkan melalui tiap-tiap titik rute perjalanan Bus BISKITA Trans Bekasi Patriot yang akan melayani rute Summarecon Bekasi – Vida, Bantargebang untuk para penumpang. InsyAllah pekan ini, udah selesai semua untuk rambu bus stop nya, sebelum tanggal 29 Februari untuk kita beroperasi secara perdana,” katanya.
Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Zeno Bachtiar menjelaskan bahwa pihaknya tengah memaksimalkan untuk mematangkan persiapan koridor dari rute yang digagaskan, diantaranya adalah mempersiapkan halte.
Total ada 15 unit halte yang dibutuhkan sepanjang Vida sampai dengan Summarecon. Tiga halte akan ditanggung biayanya oleh BPTJ, sisanya dibiayai oleh Anggota Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi yang kini tengah dalam proses pengadaan.
“(Halte) Dalam proses pengadaan. Makanya kita pastikan disaat ini kita running, fasilitas-fasilitas pendukungnya sudah siap dan bisa digunakan,” beber Zeno.
Kehadiran BISKITA sendiri, kata Zeno, diharapkan menjadi daya bangkit ekonomi, terutama untuk memperluas layanan transportasi massal, serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
“Kenapa kita harus semaksimal mungkin mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, beralih ke kendaraan massal sehingga akan meminimalisir penggunaan energi, polusi, hingga kemacetan yang berpotensi menimbulkan kerugian secara ekonomi dalam aktifitas bisnis,” cetusnya.
Sebagai informasi, Pemkot Bekasi telah menganggarkan pembangunan sejumlah halte menggunakan APBD Kota Bekasi. Setidaknya, ada empat kegiatan mulai dari pembangunan halte, konsultasi pengawasan pembangunan, perencanaan, hingga perawatan halte di bulan Februari ini.
Anggaran belanja modal pembangunan halte nampak pada website Sirup LKPP dengan pagu sebesar Rp3,6 miliar dengan uraian pekerjaan berupa pembangunan halte 10 paket, dengan metode pemilihan tender.