Sejarah 10 Muharram di Antara Puasa Asyura dan Tradisi Masyarakat

- Jurnalis

Senin, 8 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bulan Muharram atau biasa disebut juga dengan bulan Asyura (Sura, bahasa Jawa) memiliki nilai tersendiri di kalangan umat Islam.

Banyak umat Nabi Muhammad yang mengetahui bahwa pada tanggal 10 Muharram memiliki keutamaan, sehingga mereka melakukan ritual ibadah atau amalan.

Sebagian orang Indonesia juga mengistilahkan, pada 10 Muharram sebagai lebarannya anak yatim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Umat Islam mengisi bulan Muharram dengan bersandar pada anjuran Rasulullah Shallalahu ‘alaihi Wassallam yaitu memperbanyak ibadah. Di antaranya, mengerjakan puasa Tasua, dan puasa Asyura (9-10 Muharram).

Namun, banyak juga umat Islam yang terkesan biasa saja menyikapinya, meski mereka sudah mengetahui bahwa 10 Muharram memiliki kemuliaan di hadapan Allah SWT.

Di Indonesia, pada hari Asyura 10 Muharram ada yang menyambutnya dengan berbagai kegiatan tradisi/budaya. Misalnya, di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, setiap setahun sekali–sudah turun temurun diadakan tradisi memasak–berbagi bubur Asyura.

Warga bergotong-royong untuk menyajikan bubur Asyura. Bahkan, ada juga di beberapa daerah di Jawa yang melakukan tradisi berziarah ke tempat yang memiliki supranatural kuat.

Bulan Sura dianggap keramat lantaran sejumlah alasan. Selain karena termasuk bulan yang dimuliakan Allah, banyak peristiwa penting terjadi di bulan ini.

Dalam ajaran Islam, keutamaan 10 Muharram dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW.

Diriwayatkan Abu Qatadah RA: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas,” (H.R. Muslim).

Lantas kapan puasa Asyura bisa dilaksanakan? Menurut sistem penanggalan kalender Masehi, puasa Asyura pada 10 Muharram tepat hari ini, Senin 8 Agustus 2022.

Ini didasarkan pada keputusan SKB tiga menteri yang menyebutkan bahwa 1 Muharram 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022 lalu.

Mengutip Buku Pintar Puasa Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, sebelum Islam datang, bangsa Quraisy selalu berpuasa pada hari Asyura. Tidak terkecuali Nabi Muhammad SAW yang juga melakukannya.

Sebab itu, Rasulullah menyuruh umatnya untuk berpuasa Asyura hingga hampir mewajibkannya. Namun, lambat laun keharusan puasa ini bergeser setelah syariat puasa Ramadan turun. Hukum puasa Asyura pun menjadi sunnah.

Baca Juga:  Usai Coret Indonesia, FIFA Kini Batalkan Peru Jadi Host Piala Dunia U-17

Sebegitu besar nilai puasa Asyura tidak terlepas dari peristiwa penting 10 Muharram dalam sejarah Islam. Peristiwa-peristiwa penting dimaksud antara lain:

Kisah Nabi Nuh

Allah menyelamatkan Nabi Nuh dari banjir bandang dan keluar dari kapalnya di atas Gunung Judi setelah bumi ditenggelamkan selama lima bulan.

Adapun panjang kapal Nabi Nuh menurut Ibnu Jarir al-Thabari adalah 1200 hasta (540 meter) dan lebarnya 600 hasta (270 meter).

Kapal itu dibuat tiga lantai. Lantai pertama untuk hewan ternak dan binatang buas. Lantai dua untuk manusia, dan lantai tiga untuk macam-macam burung.

Sementara menurut Ibnu Abbas, Nabi Nuh berada di kapal itu bersama 80 orang dengan keluarganya masing-masing. Mereka berada di kapal selama 150 hari.

Allah mengarahkan kapal itu ke Makkah lalu kapal tersebut berputar-putar mengelilingi Baitullah selama 40 hari. Allah kemudian mengarahkan kapal itu berlabuh di Bukit Judi.

Nabi Nuh dan para pengikutnya mulai naik ke kapal pada hari kesepuluh di bulan Rajab dan berlayar mengarungi air bah selama 150 hari hingga akhirnya kapal itu berlabuh di Bukit Judi selama satu bulan. Mereka keluar dari kapal pada tanggal 10 Muharram.

Kisah Nabi Musa

Allah menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya, Bani Israil dari tentara Fir’aun. Allah menenggelamkan Fir’aun bersama tentara-tentaranya di Laut Merah.

Menurut Ibnu Katsir, mengutip pendapat beberapa mufassir, bahwa Fir’aun berada di tengah-tengah pasukan berkudanya yang berjumlah 100.000 kuda jantan berwarna hitam. Adapun jumlah keseluruhan pasukan yang menyertainya 1.600.000 orang.

Sementara jumlah Bani Israil yang dikejar tentara Fir’aun berjumlah 600.000 orang. Kemudian sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, pada hari itu (10 Muharram), Nabi Musa yang diikuti Bani Israil menjalankan puasa.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berjalan melewati orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari Asyura. Lalu Nabi SAW bertanya, “Puasa apa kalian?,”

Mereka menjawab, “Hari ini Tuhan menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari tenggelam, sementara Fir’aun dan tentara-tentaranya ditenggelamkan.

Pada hari ini juga, Tuhan melabuhkan kapal Nuh di Bukit Judi. Oleh sebab itu, pada hari ini Nuh dan Musa berpuasa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan mereka.

Baca Juga:  Tiga Pekerja di-PHK Sepihak, PT Morita Tjokro Gearindo Kangkangi UU 13/2023

Hal itu diperjelas dalam HR Ahmad:

“Aku lebih berhak atas Musa dan lebih berhak untuk berpuasa pada hari ini.”

Selanjutnya Nabi SAW bersabda kepada para sahabatnya, “Siapa di antara kalian berniat puasa pagi hari ini, hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Siapa di antara kalian terlanjur memakan makanan yang dihidangkan keluarganya, maka ia juga menyempurnakan sisa waktu hari ini untuk berpuasa.” (HR. Ahmad)

Kisah Husain, cucu Rasulullah SAW

Husain, cucu Nabi SAW terbunuh di Karbala oleh para penghianat Kuffah, pasukan Yazid bin Mu’awiyah.

Para pembunuh tersebut di antaranya bernama Syamir bin Dzi al-Jausyan, Husain bin Numair, Zur’ah bin Syarik al-Tamimi, Khauli bin Sa’ad al-Asbahi, Sinan bin Anas, dan Mahfaz bin Tsa’labah.

Peristiwa terbunuhnya Husain di Karbala terjadi pada Jum’at, 10 Muharram 61 H (10 Oktober 680 M) dalam usia 58 tahun.

Al-Thabarani dalam bukunya Maqtal Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib mengisahkan bahwa suatu ketika, Husain bin Ali masuk ke kamar Rasulullah yang ketika itu sedang menerima wahyu.

Kemudian Husain meloncat ke atas pundak Nabi dan bermain-main di atas punggung beliau. Maka kemudian Jibril bertanya Wahai Muhammad, apa engkau mencintainya?.” Nabi pun menjawab, “Wahai Jibril, bagaimana aku tidak mencintai cucuku?.” Jibril lantas berkata kembali, “Sesungguhnya, setelah kamu wafat nanti umatmu akan membunuhnya.

“Jibril kemudian mengambil tanah berwarna putih dan memberikannya kepada Nabi seraya berkata, “Wahai Muhammad, di tanah inilah cucumu akan dibunuh.Tanah itu namanya Thaf (Karbala).”

Ketika Jibril sudah pergi, Nabi Muhammad keluar dengan membawa tanah itu sambil berkata, “Wahai ‘Aisyah, Jibril memberitahu aku bahwa Husain, cucuku akan dibunuh di tanah Thaf setelah kepergianku nanti, umatku akan menghadapi.

Dengan peristiwa-peristiwa penting dan bersejarah yang jatuh pada bulan Muharram itu, maka sejatinya umat muslim dapat memaknainya dengan berserah diri kepada Allah SWT. Yaitu dengan memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada-Nya. Wallahu a’lam bishawab. (*)

Berita Terkait

Usai Disambangi Elon Musk, Israel Pasang Iklan di ‘X’ Sebar Propaganda Zionis
Muak dengan Netanyahu, Warga Israel Minta Perang Dihentikan!
Ini Dia Deretan Penerima Penghargaan dalam Piala Dunia U-17 2023 Indonesia
437.575 Penonton Hadir di Stadion, Berikut Sajian Piala Dunia U-17 2023 Indonesia dalam Angka
Terkait Mundurnya Penerapan NIK Jadi NPWP, Ini Dia Penjelasan Bos Pajak
UN Women: Dua Ibu Terbunuh Setiap Jam Akibat Serangan Israel di Gaza
Google Bakal Hapus Gmail per 1 Desember 2023, Begini Cara Agar Email Tak Hilang
Ini Dia Cara Cek Produk yang Dukung Penjajahan Israel di Palestina
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 4 Desember 2023 - 17:10 WIB

Pasca Firli Tersangka, KPK dan Polri Sepakat Lanjutkan Kerjasama Pemberantasan Korupsi

Senin, 4 Desember 2023 - 09:23 WIB

Pertamina, Shell, BP-AKR dan Vivo Kompak Turunkan Harga BBM per 1 Desember 2023, Simak Daftarnya

Senin, 27 November 2023 - 10:09 WIB

Bahas Kerja Prioritas Komisi Antirasuah, Plt Ketua KPK Nawawi Pomolango Kumpulkan Pimpinan

Senin, 27 November 2023 - 09:40 WIB

Terkait Mundurnya Penerapan NIK Jadi NPWP, Ini Dia Penjelasan Bos Pajak

Sabtu, 25 November 2023 - 11:04 WIB

Jokowi Resmi Nonaktifkan Firli Bahuri, Nawawi Jadi Ketua KPK Sementara

Sabtu, 25 November 2023 - 10:43 WIB

Reformasi Pasal Karet UU ITE, Keadilan Digital dalam Pencemaran Nama Baik

Selasa, 21 November 2023 - 09:47 WIB

Jaksa Agung: Jangan Sekali-kali Main Perkara atau Intervensi Pengadaan Barang dan Jasa!

Jumat, 3 November 2023 - 07:33 WIB

Presiden Jokowi Tandatangani UU ASN, PPPK Dapat Uang Pensiun Seperti PNS

Berita Terbaru

Dokumentasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri (kiri) bersama Joko Widodo (Jokowi) yang saat berstatus calon Presiden nomor urut 01 saat kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (09/04/2019) silam.

Opini

Pantang Membebek, Jokowi Guncang Dunia

Rabu, 6 Des 2023 - 08:31 WIB