Survei Populix: 62 Persen Kalangan Menengah ke Atas di Indonesia Khawatir Pekerjaannya Tergusur AI

- Jurnalis

Jumat, 13 Desember 2024 - 22:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI).

Ilustrasi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI).

Lembaga riset pasar Populix merilis laporan bertajuk ‘Navigating Economic and Security Challenges in 2025’ yang mengungkapkan bahwa 62 persen responden khawatir pekerjaan mereka akan tergusur oleh kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI).

VP of Research Populix Indah Tanip menjelaskan, sebanyak 34 persen responden mengungkap mengenai isu keamanan pekerjaan.

Mereka merasa tertekan untuk beradaptasi dengan pekerjaan yang lebih mengutamakan fleksibilitas ketimbang stabilitas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hal ini disebabkan meningkatnya pekerjaan serabutan, pekerjaan kontrak, dan PHK yang membuat banyak orang merasa kurang kendali. Kemudian diperparah dengan teknologi kecerdasan buatan yang berkembang dengan sangat pesat,” kata Indah dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Jumat (13/12/2024).

Karena berbagai alasan tersebut, sekitar 62 persen responden merasa terancam akan kehilangan pekerjaan karena digantikan teknologi AI.

Ada lima alasan utama yang mendasari kekhawatiran ini. Dimulai dari ketakutan digantikan dengan mesin yang lebih baik, akurat, dan terjangkau (72 persen) juga kesulitan bersaing dengan mesin yang mampu bekerja tanpa lelah (62 persen).

Kemudian 60 persen responden merasa perkembangan AI yang terlalu canggih bisa menjadi ancaman bagi manusia.

Kehadiran AI juga dinilai dapat meningkatkan kemiskinan, ketidaksetaraan, dan ketidakstabilan sosial (52 persen).

Faktor kemiskinan didasari oleh ketakutan kehilangan pekerjaan, sedangkan perihal ketidaksetaraan disebabkan hadirnya biaya langganan untuk akses ke versi AI yang lebih mutakhir, yang tidak dimiliki oleh semua orang.

Hal ini ditegaskan oleh alasan terakhir, yaitu ketidakmampuan untuk bersaing maupun bekerja berdampingan dengan AI karena kurangnya kemampuan, yang diungkapkan oleh 46 persen responden.

Untuk menanggulangi risiko ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan sumber daya manusia digital di Indonesia.

Bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Kebudayaan, Kemnaker memberikan berbagai kursus juga pelatihan melalui talenthub, talent corner, juga balai-balai yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pelatihan ini diberikan kepada pencari kerja khususnya generasi Z untuk menghadapi dunia kerja digital dan AI.

Saat ini Kemnaker juga sedang menyiapkan regulasi untuk melindungi para pekerja digital di Indonesia.

Kemnaker tengah menyiapkan roadmap dan peraturan perundangan yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan digital juga melindungi para pekerja.

Laporan ‘Navigating Economic and Security Challenges in 2025’ dari Populix ini disusun dengan menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Dimulai dengan enam mini focus group discussion (FGD) untuk menggali tren dan isu secara mendalam.

Lalu dilanjutkan survei kepada 1.190 responden dari seluruh Indonesia untuk memvalidasi temuan dan menentukan tren, sepanjang Agustus hingga September 2024.

Jumlah peserta survei seimbang antara laki-laki dan perempuan, dan meliputi kalangan menengah ke atas.

Selain isu keamanan pekerjaan, laporan ini mengungkap tiga isu utama lainnya, yaitu keamanan siber (67 persen), keamanan kesehatan (49 persen), dan dampak ekonomi digital (47 persen).


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jelang Pertamina Grand Prix Mandalika 2025, Pertamina Patra Niaga Tambahan Stok LPG untuk UMKM
​3 Dekade 1 Cerita: Reuni 30 Tahun SMAN 30 Jakarta Angkatan 1995 Eratkan Kembali Solidaritas dan Berbagi Inspirasi
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Akibat Bertemunya Dua Siklon, Simak Wilayah Terdampak dan Imbauannya
Protes Standar Ganda FIFA dan UEFA, Eric Cantona Serukan Boikot Israel dari Sepak Bola Dunia
Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api Flat 80 Ribu Rupiah untuk Semua Rute
Bukan Lagi Sekadar Perpindahan Penduduk, Ini Paradigma Baru Program Transmigrasi di Indonesia
Jaringan 5G IM3 Teruji di Festival Musik Jakarta, Fitur Anti-Scam SATSPAM Diperkenalkan
OOTD Challenge dan Fun Games Meriahkan Yamaha Grand Filano SOTR 2025

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:37 WIB

Jelang Pertamina Grand Prix Mandalika 2025, Pertamina Patra Niaga Tambahan Stok LPG untuk UMKM

Minggu, 28 September 2025 - 13:45 WIB

​3 Dekade 1 Cerita: Reuni 30 Tahun SMAN 30 Jakarta Angkatan 1995 Eratkan Kembali Solidaritas dan Berbagi Inspirasi

Minggu, 21 September 2025 - 14:18 WIB

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Akibat Bertemunya Dua Siklon, Simak Wilayah Terdampak dan Imbauannya

Jumat, 19 September 2025 - 19:18 WIB

Protes Standar Ganda FIFA dan UEFA, Eric Cantona Serukan Boikot Israel dari Sepak Bola Dunia

Jumat, 19 September 2025 - 19:11 WIB

Rayakan Ulang Tahun ke-80, KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api Flat 80 Ribu Rupiah untuk Semua Rute

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca