KOTA BEKASI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bekasi dijadwalkan akan melakukan pemanggilan terhadap pelapor dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi yang telah membuat laporan ke Bawaslu imbas dugaan kecurangan Pemilu, dikarenakan merugikan partai pada saat Rekapitulasi Suara berlangsung.
Saat ini, status laporan sudah masuk dalam tahap klarifikasi pelapor, usai sebelumnya Bawaslu melakukan uji materil terhadap laporan yang dilayangkan.
“Untuk laporan PSI kemungkinan Kamis (14/03) Esok (dipanggil guna dipintai keterangan klarifikasinya),” ucap Koordiv Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Kota Bekasi Muhammad Sodikin saat ditemui di Hotel Merbabu Bekasi, Senin (04/03/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke Bawaslu Kota Bekasi yang dinilai merugikan partai pada saat Rekapitulasi Suara berlangsung, Selasa (05/03) Sore.
Ketua DPD PSI Kota Bekasi Tanti Herawati mengatakan, kedatangan pihaknya ke Bawaslu, imbasnya adanya indikasi kecurangan Pemilu PSI melayangkan dua laporan ke Bawaslu.
“Ya benar, tentang penggelembungan suara di dapil 1 dan 3, Terkait pelaporan adanya penggelembungan suara di Dapil 1 khususnya di Bekasi Timur dan Dapil 3 khususnya Mustika Jaya dan Rawa Lumbu,” ucap Ketua DPD PSI Kota Bekasi Tanti Herawati kepada rakyatbekasi.com, Rabu (06/03/2024).
Dugaan terjadinya kecurangan pemilu, kata Hera, pihaknya melihat banyaknya perubahan suara di tingkat Kecamatan dan adanya perubahan angka di berita acara yang sudah ditandatangani oleh saksi partai.
“Pemilu legislatif sekarang adalah pemilu terburuk dalam sejarah. Sistem online dalam siRekap yang sangat memudahkan para oknum penyelenggara merubah sesuka hati mereka untuk terjun bebas memainkan suara-suara di bawah,” kata Hera.
Atas dasar itu, Hera mengaku bahwa pihaknya yakni PSI Kota Bekasi sangat dirugikan, baik partai maupun calegnya.
“Karena yang seharusnya mendapatkan kursi, jadi tergeser tidak mendapatkan kursi, akibat oknum yang ingin jadi dewan dengan cara yang sangat tidak terhormat. terbukti di Dapil 1 yang operasi besar-besaran untuk memenangkan caleg-caleg dari Parpol tertentu,” ungkapnya.
Ketika ditanyakan indikasi kecurangan Pemilu dan penggelembungan suara yang terjadi di dapil 3, Hera dengan lugas mengatakan bahwa pihaknya berebut kursi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). “PPP,” jawabnya lugas.