Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menginstruksikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Bekasi untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan permasalahan banjir yang kerap melanda wilayahnya.
Arahan ini disampaikan menyusul banjir besar yang terjadi pada Senin (03/03/2025), akibat meluapnya Air Kali Bekasi yang menerima kiriman air dari wilayah Bogor.
Langkah ini, menurut Tri Adhianto, menjadi bagian dari penanganan jangka pendek guna mengurangi dampak bencana serupa di masa mendatang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, ia juga menegaskan pentingnya perencanaan jangka panjang yang sistemik untuk mengatasi potensi banjir secara menyeluruh.
“Perlu diingat bahwa komitmen penanganan banjir di Kota Bekasi tidak terbatas pada jangka pendek. Saya ingin mengingatkan kepada Bapelitbangda Kota Bekasi untuk memperhatikan tindak lanjut pencegahan bencana banjir yang sistemik dalam RPJMD Kota Bekasi Tahun 2025–2029,” ujar Tri dalam keterangannya, Selasa (11/03/2025).
Tantangan dalam Penanganan Banjir
Tri Adhianto mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam penanganan banjir di beberapa wilayah adalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan.
Hal ini menghambat pembangunan infrastruktur seperti tanggul, yang seharusnya menjadi solusi untuk menahan debit air agar tidak meluap ke permukiman.
“Di beberapa lokasi, pembangunan tanggul tidak bisa dilakukan karena masalah pembebasan lahan yang belum selesai,” ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti persoalan administrasi terkait perbedaan alas hak tanah, yang turut menjadi penghambat dalam pelaksanaan proyek-proyek penanganan banjir.
“Oleh karena itu, ada upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memfinalisasi dan mengeksekusi pembangunan tanggul-tanggul yang saat ini belum dapat dibangun,” tambah Tri.
Komitmen pada Upaya Pencegahan dan Solusi Sistemik
Tri Adhianto menekankan bahwa selain menyelesaikan masalah banjir saat ini, pemerintah juga harus fokus pada upaya pencegahan jangka panjang yang lebih sistemik.
Ia meminta seluruh jajaran pemerintah daerah untuk berani dalam mengambil langkah-langkah strategis demi menekan risiko bencana di masa depan.
“Kita perlu menunjukkan keberanian dalam mengambil langkah penanganan, baik di level teknis maupun kebijakan. Hanya dengan pendekatan yang sistemik, kita dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan,” tegasnya.
Harapan untuk Kolaborasi dan Kepastian Administrasi
Sebagai bagian dari upaya komprehensif, Tri Adhianto juga berharap adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait untuk mengatasi hambatan yang muncul, termasuk persoalan administrasi tanah.
Ia mengajak semua elemen untuk mendukung upaya pemulihan dan pembangunan Kota Bekasi yang lebih baik.
“Langkah ini memerlukan sinergi dari semua pihak, sehingga kita dapat mewujudkan infrastruktur yang mendukung pengurangan dampak banjir. Dengan kepastian dalam administrasi dan pembebasan lahan, kita yakin masalah ini bisa segera teratasi,” tutupnya.
Dengan arahan ini, Pemerintah Kota Bekasi menunjukkan komitmen serius untuk mengatasi permasalahan banjir yang telah menjadi tantangan besar bagi wilayah tersebut.
Diharapkan, upaya jangka pendek maupun panjang yang direncanakan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Kota Bekasi.