Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan bahwa proyeksi pembangunan rumah panggung bagi warga terdampak banjir di Kota Bekasi saat ini telah mencapai tahap desain yang tengah dikonsepkan.
Program ini dirancang untuk memberikan solusi jangka panjang terhadap persoalan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.
Pembangunan rumah panggung ini merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Pemerintah Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Anggaran pembangunan rumah panggung telah disepakati dengan rincian alokasi dana dari BNPB sebesar Rp 60 juta, Pemprov Jawa Barat Rp 40 juta, dan Pemkot Bekasi Rp 30 juta, sehingga total biaya mencapai Rp 130 juta per unit rumah.
“Proyek ini ditujukan untuk rumah-rumah yang rusak berat akibat banjir di Kota Bekasi, sesuai dengan program yang telah dirancang oleh Gubernur Jawa Barat. Kami saat ini sedang menyelesaikan desainnya,” ujar Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dalam keterangan resminya kepada rakyatbekasi.com, Kamis (20/03/2025).
Tri menjelaskan bahwa pembangunan rumah panggung ini dirancang sebagai respons terhadap dampak banjir yang melanda Kota Bekasi beberapa waktu lalu, terutama akibat kiriman air dari wilayah Bogor.
Beberapa wilayah yang terdampak cukup parah di antaranya adalah Pondok Gede Permai dan Kemang IFI di Kecamatan Jatiasih.
Untuk mendukung pelaksanaan program ini, Pemkot Bekasi telah ditugaskan untuk mendata rumah-rumah yang akan menjadi prioritas pembangunan.
“Kami menginstruksikan aparatur untuk mendata secara menyeluruh mana rumah yang akan menjadi prioritas. Karena di beberapa lokasi ada yang sudah memiliki lantai dua atau tiga, jadi pembangunan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” jelasnya.
Secara teknis, rumah panggung ini akan dibangun dengan ketinggian gelagar 2,5 meter dari permukaan tanah.
Dengan ketinggian tersebut, rumah panggung diharapkan dapat memberikan perlindungan yang cukup aman dari banjir.
Selain itu, desain rumah panggung juga dirancang untuk meminimalkan risiko kerusakan pada alat-alat rumah tangga serta memberikan kenyamanan psikologis bagi penghuninya.
“Ketinggian 2,5 meter ini dinilai cukup aman bagi warga. Peralatan rumah tangga yang sering kali rusak akibat banjir dapat terlindungi, dan warga tidak perlu lagi mengalami ketakutan maupun kecemasan yang selama ini terjadi saat musim banjir datang,” tambah Tri.
Tri juga menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari upaya Pemkot Bekasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir.
Selain memberikan perlindungan dari ancaman banjir, proyek rumah panggung ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi warganya.
“Program ini tidak hanya fokus pada mengatasi banjir, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bekasi,” tutup Tri.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, pembangunan rumah panggung ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah-wilayah rawan banjir.