Kementerian Transmigrasi menegaskan program kini berfokus pada penciptaan pusat ekonomi baru, pengembangan SDM unggul, dan model kerja sama antar daerah, bukan lagi ‘kirim-kirim’ penduduk.
JAKARTA – Program transmigrasi di Indonesia kini memasuki babak baru dengan perubahan paradigma yang fundamental. Jika sebelumnya dikenal sebagai kebijakan untuk memindahkan penduduk dari wilayah padat ke wilayah jarang penduduk, kini transmigrasi telah bertransformasi menjadi motor penggerak pembangunan kawasan ekonomi baru di seluruh nusantara.
Pemerintah menegaskan bahwa fokus utama program ini tidak lagi sekadar pemerataan demografis, melainkan pemberdayaan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul, dan penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang mandiri.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (Dirjen PPKT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Dr. Sigit Mustofa Nurudin, menjelaskan esensi dari perubahan ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
”Inti dari tujuan transmigrasi pada era sekarang tidak sekadar memindahkan penduduk, tetapi bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan dan menumbuhkan kawasan-kawasan ekonomi baru di luar Pulau Jawa,” ujar Sigit kepada media setelah acara Forum Group Discussion (FGD) bersama Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI).
Tiga Pilar Transformasi Transmigrasi
Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah mengimplementasikan pendekatan yang lebih beragam dan terstruktur, di antaranya:
- Trans Tuntas: Program yang berfokus pada penataan dan penyelesaian legalitas lahan di kawasan transmigrasi untuk memberikan kepastian hukum bagi transmigran dan masyarakat sekitar.
- Translok (Transmigrasi Lokal): Memberdayakan masyarakat lokal di sekitar kawasan transmigrasi agar turut serta dan merasakan manfaat pembangunan.
- Transmigrasi Patriot: Sebuah inisiatif untuk mencetak dan mengirimkan SDM unggul yang memiliki kompetensi untuk mengoptimalkan potensi sumber daya di daerah tujuan.
Perkuat Persatuan dalam Bingkai NKRI
Dalam acara FGD yang bertema ‘Menjaga Persatuan dan Kesatuan di Wilayah Transmigrasi Dalam Bingkai NKRI’, Sigit menekankan bahwa transmigrasi adalah miniatur Indonesia yang sesungguhnya. Program ini terbukti mampu memperkokoh persatuan bangsa.
”Kawasan transmigrasi adalah contoh nyata bagaimana Indonesia, yang terdiri dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya, dapat tetap bersatu. Ini bisa menjadi model untuk membangun Indonesia ke depan,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Upaya ini tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan penduduk sekitar, tetapi juga untuk memperkokoh persatuan dan membantu pemerataan pembangunan di daerah.”
Era Baru: Dari Model ‘Kirim’ ke ‘Kerja Sama’
Salah satu perubahan paling signifikan dalam paradigma baru transmigrasi adalah mekanisme pelaksanaannya.
Sigit mengakui bahwa di masa lalu, program ini terkadang menghadapi penolakan dari daerah tujuan. Untuk mengatasi hal tersebut, model ‘kirim-kirim’ penduduk dari pusat telah ditinggalkan.
Kini, program transmigrasi bersifat demand-driven atau berdasarkan permintaan.
”Sekarang tidak lagi kita langsung model kirim-kirim, tetapi harus diawali dengan adanya kebutuhan daerah dan model kerja sama antar daerah,” tegas Sigit. “Kami tidak akan mengirimkan SDM dari luar ke suatu daerah tanpa didahului oleh permohonan atau pengajuan kerja sama dari daerah tersebut.”
Fokus pada SDM Unggul dan Digitalisasi
Ke depan, pemerintah akan semakin fokus mencetak SDM unggul sebagai garda terdepan pembangunan di kawasan transmigrasi.
Potensi sumber daya alam yang melimpah di berbagai wilayah hanya bisa dioptimalkan oleh manusia yang kompeten.
”Potensi yang sangat besar di kawasan-kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia ini dapat dikembangkan secara maksimal melalui SDM unggul, pemanfaatan teknologi, serta digitalisasi,” pungkasnya.
Transformasi program transmigrasi ini diharapkan membawa dampak positif bagi pemerataan pembangunan. Apa harapan Anda untuk kawasan transmigrasi di masa depan? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.
Eksplorasi konten lain dari Rakyat Bekasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.