Dari C1 per TPS ke Data: Mengapa Tim Heri-Sholihin Ragukan Teknologi API KPU?

- Jurnalis

Kamis, 28 November 2024 - 22:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Situs pihak ketiga seperti data-pemilu.pages.dev memanfaatkan API ini untuk menyajikan data yang lebih mudah diakses dan dianalisis oleh publik.

Situs pihak ketiga seperti data-pemilu.pages.dev memanfaatkan API ini untuk menyajikan data yang lebih mudah diakses dan dianalisis oleh publik.

Pemilu 2024 menyajikan inovasi menarik dengan hadirnya teknologi Application Programming Interface (API) KPU yang memungkinkan pengambilan data hasil penghitungan suara dari foto C1 secara otomatis.

Situs pihak ketiga seperti data-pemilu.pages.dev memanfaatkan API ini untuk menyajikan data yang lebih mudah diakses dan dianalisis oleh publik.

Data-pemilu.pages.dev merupakan situs pihak ketiga yang melakukan scraping atau pengambilan data dari foto C1 yang telah diunggah dari situs resmi KPU (pilkada2024.kpu.go.id) menggunakan teknologi API yang disediakan oleh KPU secara terbuka dan open source.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Developer situs ini telah memberikan keterangan dan membagikan source code-nya di laman GitHub, platform yang digunakan banyak programmer untuk menyimpan dan berbagi kode.

Namun, di tengah antusiasme masyarakat, muncul pertanyaan mengenai tingkat kepercayaan terhadap teknologi ini.

Seperti para pendukung dan tim sukses Paslon nomor urut 1 Pilkada Kota Bekasi, Heri Koswara – Sholihin yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini misalnya, masih memiliki keraguan terhadap teknologi tersebut.

Padahal, teknologi API telah terbukti handal dalam berbagai bidang, dan kode sumbernya pun telah dipublikasikan secara terbuka, memungkinkan siapa saja untuk memeriksa dan memverifikasi keakuratannya.

Muhammad Adi Fajrin, pegiat teknologi asal Teluk Pucung, Bekasi Utara, menyatakan keheranannya jika para pendukung dan tim sukses Paslon nomor urut 1 Pilkada Kota Bekasi, Heri Koswara – Sholihin, yang notabene didominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mempercayai teknologi ini, mengingat mereka dikenal sangat kritis terhadap hal-hal ilmiah.

“Aneh saja jika PKS tidak mempercayai teknologi ini, secara mereka dikenal sangat kritis terhadap hal-hal ilmiah,” ujarnya.

Adi Fajrin menambahkan bahwa para pendukung dan tim sukses Paslon nomor urut 1 Pilkada Kota Bekasi, Heri Koswara – Sholihin bisa membuat situs serupa dengan menggunakan teknologi API yang telah dipublikasikan oleh KPU.

“Mereka bisa membuat web serupa dengan menggunakan teknologi API yang telah dipublish oleh situs KPU, atau jika masih tidak percaya juga, silakan saja hitung manual foto C1 yang telah diunggah di web KPU tersebut,” jelasnya.

Mengapa penting untuk percaya pada teknologi ini? Transparansi adalah kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap proses pemilu.

Dengan API, masyarakat dapat secara mandiri memverifikasi hasil penghitungan suara dan mengurangi potensi kecurangan.

Selain itu, teknologi ini juga dapat mempercepat proses rekapitulasi dan mengurangi beban kerja petugas KPPS.

Tentu, masih ada potensi bias dalam data yang diambil dari foto C1, seperti kesalahan dalam pengisian formulir atau masalah pencahayaan saat pengambilan gambar.

Namun, developer situs data-pemilu.pages.dev telah berupaya meminimalisir hal ini dengan melakukan berbagai validasi data.

Pertanyaan mendasar yang perlu kita jawab adalah: Apakah kita lebih percaya pada sistem manual yang rentan terhadap kesalahan manusia, atau pada sistem otomatis yang transparan dan dapat diverifikasi secara publik?

Perdebatan mengenai teknologi API KPU ini membuka ruang bagi diskusi yang lebih luas tentang bagaimana kita membangun kepercayaan publik terhadap sistem pemilu di era digital.

Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana teknologi ini bekerja dan manfaatnya.

Di sisi lain, penyelenggara pemilu perlu terus meningkatkan kualitas data dan transparansi proses, sehingga kepercayaan publik dapat terus tumbuh.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sinkronisasi Data Pemilih untuk Pemilu 2029, KPU Kota Bekasi Tekan Angka Golput
Bawaslu Kota Bekasi Raih Penghargaan Terbaik se-Jawa Barat dalam Penyelesaian Sengketa Pilkada 2024
Mahkamah Konstitusi Bacakan Putusan 40 Gugatan Pilkada Besok Senin
Boikot Retreat Artinya Membangkang ala Megawati Terhadap Prabowo
Bawaslu RI: Politik Uang dan Hoaks adalah Musuh Demokrasi
Jadi Tersangka, Eks Kader Banteng: Terimakasih KPK, Hasto adalah Hama di PDI Perjuangan
Tunda Perjalanan ke Magelang, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tunggu Arahan Ketua Umum PDI Perjuangan
Instruksi Harian Megawati Soekarnoputri Dinilai Mengganggu Konsentrasi Kepala Daerah dan Wakilnya

Berita Terkait

Minggu, 16 Maret 2025 - 11:13 WIB

Sinkronisasi Data Pemilih untuk Pemilu 2029, KPU Kota Bekasi Tekan Angka Golput

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:10 WIB

Bawaslu Kota Bekasi Raih Penghargaan Terbaik se-Jawa Barat dalam Penyelesaian Sengketa Pilkada 2024

Minggu, 23 Februari 2025 - 12:36 WIB

Mahkamah Konstitusi Bacakan Putusan 40 Gugatan Pilkada Besok Senin

Minggu, 23 Februari 2025 - 12:24 WIB

Boikot Retreat Artinya Membangkang ala Megawati Terhadap Prabowo

Minggu, 23 Februari 2025 - 04:22 WIB

Bawaslu RI: Politik Uang dan Hoaks adalah Musuh Demokrasi

Berita Terbaru

error: Content is protected !!