Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi mengungkapkan bahwa pendangkalan akibat sedimentasi lumpur merupakan faktor utama penyebab luapan air Kali Bekasi yang terjadi pada Senin (03/03/2025) lalu.
Banjir besar tersebut dipicu oleh kiriman air dari wilayah Bogor, yang menambah beban aliran sungai hingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bekasi.
Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Aceng Solahudin, menjelaskan bahwa pendangkalan aliran Kali Bekasi telah terjadi akibat sedimentasi lumpur yang dibiarkan menumpuk selama beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Endapan lumpur yang tebal mengurangi kapasitas tampungan air, sehingga air lebih mudah meluap ketika debit air meningkat.
“Harusnya volume air di kedalaman 1 meter, karena lumpurnya mengendap. Jadi pendangkalan itu yang mengakibatkan terjadinya pengurangan volume air yang bisa ditampung di Kali Bekasi,” ujar Aceng Sholahudin dalam keterangannya pada Selasa (11/03/2025).
Aceng menambahkan bahwa persoalan endapan lumpur turut menjadi alasan mengapa volume air meluber ke area sekitar saat hujan deras.
Meskipun demikian, ia mencatat bahwa tanggul air di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Bekasi, seperti di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), tidak mengalami kerusakan.
“Meski tidak ada kerusakan pada tanggul air, endapan lumpur menyebabkan air meluber saat debit meningkat. Ini terjadi terutama saat hujan deras,” jelasnya.
Upaya Normalisasi Kali Bekasi
Untuk mengatasi masalah ini, DBMSDA Kota Bekasi tengah melakukan pengerukan dan normalisasi Kali Bekasi agar kedalaman air kembali ke kondisi ideal.
Aceng menyebutkan bahwa pengerukan dilakukan untuk mengembalikan daya tampung air di Kali Bekasi.
“Makanya dikeruk di normalisasi supaya kedalaman airnya kembali normal. Daya tampung khusus terhadap airnya kembali normal,” sambungnya.
Selain pengerukan, Pemerintah Kota Bekasi terus berupaya menangani persoalan ini agar tidak terjadi banjir akibat aliran air yang meluap.
Masyarakat pun diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai agar tidak memperparah sedimentasi.
Imbauan untuk Masyarakat
Aceng mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Langkah ini penting untuk mencegah penyumbatan dan pendangkalan lebih lanjut yang dapat memperburuk masalah banjir di masa mendatang.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Sedimentasi lumpur sudah menjadi masalah yang perlu kita tangani bersama,” ujarnya.
Pemerintah Kota Bekasi berharap bahwa dengan upaya pengerukan dan normalisasi, risiko banjir dapat diminimalisir dan kondisi sungai dapat kembali ke keadaan yang lebih baik.
Aceng juga berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini.
“Upaya kami akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa Kota Bekasi dapat pulih dan bebas dari risiko banjir. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam mencapai tujuan ini,” tutupnya.