Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mendirikan sebanyak 27 posko kesehatan untuk memberikan pelayanan medis kepada masyarakat yang terdampak banjir.
Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bekasi, ditambah dengan kiriman air dari wilayah Bogor pada Senin (03/03/2025) malam, yang menyebabkan genangan di berbagai kawasan.
Puluhan posko kesehatan ini tersebar di beberapa wilayah Kota Bekasi yang terdampak parah oleh banjir. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Fikri Firdaus, menyampaikan bahwa posko-posko ini melibatkan sekitar 2.000 tenaga kesehatan (nakes) yang telah dikerahkan untuk memberikan pelayanan medis kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sudah membuka 27 posko kesehatan, dengan melibatkan sebanyak 2.000 tenaga kesehatan. Pelaksanaannya sudah diatur sehingga pelayanan dapat berjalan optimal,” ujar Fikri saat ditemui di Pendopo Wali Kota Bekasi, usai Pemerintah Kota Bekasi melaksanakan rapat koordinasi dengan Menteri Kabinet Merah Putih terkait penanganan banjir, Kamis (06/03/2025).
Fikri menjelaskan bahwa ribuan tenaga kesehatan tersebut telah dibagi sesuai dengan kebutuhan di beberapa wilayah terdampak, seperti Duren Jaya di Kecamatan Bekasi Timur dan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih.
Kedua wilayah tersebut menjadi fokus utama pelayanan mengingat banyaknya warga terdampak di area tersebut.
“Tim nakes ini kami atur agar tidak kehabisan tenaga di awal. Kami fokuskan sebagian besar di area Duren Jaya dan Pondok Gede Permai, karena di PGP jumlah warga terdampak cukup banyak,” jelasnya lebih lanjut.
Selain tim dari Dinkes Kota Bekasi, bantuan juga datang dari berbagai pihak, termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Bekasi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jawa Barat, dan organisasi profesi tenaga kesehatan lainnya.
Partisipasi dari berbagai pihak ini menunjukkan solidaritas yang tinggi dalam memberikan dukungan bagi masyarakat terdampak banjir.
Dengan adanya 27 posko kesehatan yang tersebar di berbagai titik, diharapkan kebutuhan pelayanan medis masyarakat dapat terpenuhi, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil.
Selain itu, kolaborasi yang kuat antara Dinkes Kota Bekasi dan organisasi profesi kesehatan juga menjadi bentuk nyata dari kerja sama yang efektif dalam menangani dampak bencana banjir.