Disdagperin Kota Bekasi Lakukan Pendataan Dampak Tarif Impor AS terhadap Komoditi Lokal

- Jurnalis

Senin, 14 April 2025 - 13:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi Muhamad Solikhin.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi Muhamad Solikhin.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi tengah melakukan pendataan lebih lanjut terhadap komoditi di setiap pasar di wilayah Kota Bekasi.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia, yang berpotensi memengaruhi harga bahan pokok impor di pasar lokal.

Kebijakan tarif imbal balik yang diterapkan AS menetapkan tarif sebesar 32 persen untuk barang-barang impor dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kenaikan harga bahan pokok impor yang dapat berdampak pada perekonomian lokal, termasuk di Kota Bekasi.

Kepala Disdagperin Kota Bekasi, Solikhin, menyatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mengumpulkan data terkait kebutuhan komoditi yang berpotensi terdampak oleh kebijakan tarif impor AS.

Ia menegaskan bahwa dampak kebijakan ini baru dapat diukur setelah tarif tersebut diterapkan secara resmi.

“Saya sedang mencari data untuk mengetahui dampaknya. Karena kalau kita bicara dampak, itu baru bisa diukur setelah kebijakan diterapkan. Kalau sekarang, kita masih dalam tahap pendataan,” ujar Solikhin kepada rakyatbekasi.com saat dikonfirmasi, Senin (14/04/2025).

Solikhin juga menyoroti bahwa kebijakan tarif impor ini tidak terlepas dari perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan China.

Kedua negara saling menaikkan tarif impor barang, yang hingga kini belum mencapai kesepakatan.

Meski demikian, ia menyebut bahwa dampak perang dagang ini belum terlalu dirasakan di Kota Bekasi.

Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa harga bahan komoditi impor seperti kedelai dan kelapa dapat mengalami kenaikan.

Kedelai, misalnya, merupakan bahan baku yang sebagian besar diimpor oleh Indonesia, sehingga kebijakan tarif impor dapat memengaruhi harganya di pasar lokal.

“Kami sedang mendata bahan pokok apa saja yang disinyalir mengalami kenaikan. Saya baru tahu bahwa bahan baku kedelai ternyata kita impor, tidak diproduksi dalam negeri. Ini tentu menjadi perhatian kami,” tambah Solikhin.

Sementara itu, untuk komoditi seperti kelapa, Kota Bekasi tidak terlalu terpengaruh karena ketersediaannya cukup terpenuhi dari produksi dalam negeri.

Dalam skala nasional, Presiden Prabowo Subianto telah mengutus dirinya bersama dua menteri lainnya sebagai delegasi Indonesia untuk melakukan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat.

Negosiasi ini akan dilakukan dengan US Secretary of Commerce atau Menteri Perdagangan AS. Pemerintah Indonesia juga tengah menyiapkan proposal negosiasi untuk dirundingkan dengan pihak AS.

Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, usai bertemu dengan perwakilan dunia usaha, Senin (07/04/2025).

Negosiasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak kebijakan tarif impor terhadap perekonomian Indonesia.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Reuters pada Kamis (03/04/2025), Indonesia menjadi salah satu negara dengan neraca perdagangan negatif (defisit) di mata AS.

Artinya, nilai impor AS dari Indonesia lebih besar dibandingkan nilai ekspor AS ke Indonesia. Menurut data Gedung Putih, neraca perdagangan ini tercatat minus US$18 miliar .

Defisit perdagangan ini menjadi salah satu alasan utama AS menetapkan tarif imbal balik yang cukup tinggi terhadap Indonesia.

Selain itu, AS juga mengklaim bahwa Indonesia menetapkan tarif impor sebesar 64 persen untuk barang-barang asal AS. Tarif ini, menurut Gedung Putih, berasal dari manipulasi mata uang dan penghambat perdagangan.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang menghadapi kebijakan tarif tinggi dari AS. Negara-negara lain seperti China, Uni Eropa, Meksiko, Vietnam, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan juga mengalami situasi serupa.

Disperindag Kota Bekasi berharap bahwa pendataan yang dilakukan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak kebijakan tarif impor AS terhadap komoditi lokal.

Langkah ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasar.

“Kami akan terus memantau perkembangan ini dan memastikan bahwa masyarakat Kota Bekasi tidak terlalu terdampak oleh kenaikan harga bahan pokok impor. Pendataan ini menjadi langkah awal untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar,” tutup Solikhin.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Editor : Bung Ewox

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca