Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi melaporkan bahwa tahun ini akan membangun halte baru untuk operasional Bus Biskita Transpatriot sebagai tambahan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung. Bus tersebut telah beroperasi sejak Maret 2024 lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, mengatakan bahwa tahun ini Pemerintah Daerah berencana untuk melakukan penambahan halte baru bagi operasional Biskita Transpatriot Bekasi.
“Tahun ini ada, baik dari kita maupun Pemerintah Pusat,” ucapnya saat dikonfirmasi RakyatBekasi.com melalui keterangannya, Minggu (05/01/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Zeno menjelaskan bahwa proses pembangunan halte tersebut sementara ini belum bisa dijabarkan lebih lanjut karena secara tahapan belum ada pengadaan barang dan jasa yang nantinya akan dilakukan proses pembangunan.
“Belum pengadaan barang dan jasa, tetapi tetap untuk progres ada. Pembangunan halte baru akan tetap ada, tetapi masih menunggu menyoal aturan,” jelasnya.
Bus Biskita Transpatriot Bekasi pertama kali beroperasi pada Minggu (03/03/2024) lalu. Saat itu, bus tersebut diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang kala itu masih mengemban tugas sebagai Menteri Perhubungan.
Bus Biskita merupakan layanan moda transportasi massal terbaru di Kota Bekasi yang terintegrasi dengan sistem Buy The Service (BTS).
Bus ini melayani rute perjalanan dari Vida Bantargebang menuju Summarecon Bekasi via Revo Mall (Stasiun LRT Bekasi Barat).
Bus berjumlah sebanyak 15 unit melayani penumpang mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB dengan waktu tunggu (headway) sekitar 10 menit.
Selama masa uji coba, layanan ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat.
Adapun rute atau koridor yang tersedia saat ini adalah Summarecon Bekasi – Vida, dengan total 47 halte/bus stop.
Rinciannya adalah 21 halte/bus stop dari rute Summarecon – Vida dan 26 bus stop dari Vida – Summarecon, yang terintegrasi langsung dengan Halte LRT Bekasi Barat di Revo Town Mall.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Zeno Bachtiar, menjelaskan bahwa pihaknya tengah memaksimalkan persiapan koridor, termasuk mempersiapkan halte.
Total ada 15 unit halte yang dibutuhkan sepanjang rute dari Vida hingga Summarecon. Tiga halte akan didanai oleh BPTJ, sementara sisanya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi. Pembangunan halte saat ini tengah dalam proses pengadaan.
“Dalam proses pengadaan. Makanya kita pastikan disaat ini kita running, fasilitas-fasilitas pendukungnya sudah siap dan bisa digunakan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada 25 Februari 2024 lalu.
Zeno juga berharap bahwa kehadiran Biskita dapat menjadi daya bangkit ekonomi, memperluas layanan transportasi massal, serta mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Hal ini penting untuk meminimalisir penggunaan energi, polusi, hingga kemacetan yang berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi dalam aktivitas bisnis.
“Kenapa kita harus semaksimal mungkin mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, beralih ke kendaraan massal. Karena isunya banyak kalau sudah memakai kendaraan massal,” tuturnya.
Diketahui, Pemkot Bekasi telah menganggarkan pembangunan sejumlah halte menggunakan APBD. Setidaknya ada empat kegiatan, mulai dari pembangunan halte, konsultasi pengawasan pembangunan, perencanaan, hingga perawatan halte di bulan Februari ini.
Anggaran belanja modal pembangunan halte nampak pada website Sirup LKPP dengan pagu sebesar Rp3,6 miliar. Uraian pekerjaan berupa pembangunan halte 10 paket, dengan metode pemilihan tender.
Dengan adanya rencana ini, diharapkan operasional Biskita Transpatriot Bekasi dapat lebih optimal dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kota Bekasi.