Di era media sosial, kita kerap mendengar istilah “post-truth” atau “pasca kebenaran.” Menurut kamus Oxford, “post-truth” adalah kata sifat yang menggambarkan keadaan di mana fakta objektif memiliki pengaruh yang lebih kecil dalam membentuk opini publik dibandingkan dengan daya tarik emosional dan kepercayaan pribadi.
Di era post-truth ini, fakta-fakta objektif kurang berpengaruh dalam pembentukan opini publik dibandingkan emosi dan keyakinan pribadi.
Orang tidak lagi mencari kebenaran dan fakta, melainkan afirmasi, konfirmasi, dan dukungan atas keyakinan yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dahlan Iskan menyebut era ini sebagai era “kebenaran baru,” yaitu kebenaran yang berbeda dengan kebenaran yang sesungguhnya. Fakta sudah tidak lagi merupakan bagian dari kebenaran.
Menurut Dahlan, di era ini, persepsi menjadi dasar kebenaran. Persepsi ini dibentuk bukan oleh fakta, melainkan oleh framing.
Di tengah banjir besar yang melanda Kota Bekasi, kita dihadapkan pada fenomena viral yang menghebohkan. Hampir semua media mainstream memuatnya menjadi berita.
Bahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming turut merespons melalui akun Instagramnya, dan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, memberikan teguran terbuka melalui media.
Video yang menunjukkan Ibu Walikota Bekasi, Wiwiek Hargono, menginap di hotel berbintang karena rumahnya terkena banjir menjadi viral di mana-mana.
https://vt.tiktok.com/ZSM9NyV41
Sebagai warga Kota Bekasi, saya berani mengatakan bahwa narasi yang diviralkan tersebut tidak tepat.
Bu Wiwiek, selaku Ketua Penggerak PKK Kota Bekasi, telah bergerak sejak pagi ke hampir semua titik banjir.
Ia mendistribusikan bantuan dan mendirikan dapur umum bersama Dinas Sosial Kota Bekasi.
Video yang dibuat itu diambil ketika Bu Wiwiek sudah seharian berada di tengah masyarakat.
Kegiatan penanggulangan bencana sangat melelahkan karena begitu banyak masalah dan orang yang harus ditolong.
Malam itu, beliau sedang membersihkan diri di hotel yang berada di pusat kota. Di pelataran lobi hotel itulah seseorang merekam video yang menjadi viral.
Saya tidak sedang membela Bu Wiwiek, namun narasi masif yang beredar rasanya tidak fair.
Secara kasat mata, penanggulangan banjir dan pasca banjir di Kota Bekasi masih lebih baik dibandingkan dengan daerah lain di Jabodetabek. Silakan cek ke Kabupaten Bekasi, Bogor, bahkan Jakarta.
Di Kota Bekasi, semua stakeholder dari TNI, Polri, Damkar, kelurahan, kecamatan, Dinas Sosial, dan semua elemen masyarakat bersatu padu siang dan malam, bergerak menolong korban banjir.
Hal ini tidak akan terjadi tanpa kepemimpinan yang solid dan baik.
Kerja keras semua stakeholder tersebut jauh lebih berharga daripada kita meributkan hasil video dari seseorang yang ingin mendapatkan validasi pengakuan sosial bahwa dirinya dekat dengan orang-orang penting di Bekasi.
Penulis : Yeksa Sarkeh Candra (YSC)
Editor : Bung Ewox