Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumpulkan empat kepala daerah di wilayah Jawa Barat untuk membahas dan mengambil langkah konkret dalam penanganan banjir yang melanda Kota Bekasi. Banjir ini terjadi akibat meluapnya Air Kali Bekasi yang menerima kiriman air dari wilayah Bogor pada Senin malam (03/03/2025) lalu, mengakibatkan kerusakan signifikan dan gangguan di berbagai wilayah.
Pertemuan tersebut melibatkan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Wali Kota Depok Supian Suri, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto. Diskusi dilangsungkan di Gedung Pemerintah Kota Bekasi pada Jumat sore (07/03/2025).
Dalam keterangannya, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya penanganan banjir yang cepat dan terkoordinasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menyoroti permasalahan di muara Sungai Cikeas sebagai salah satu penyebab utama banjir.
“Berdasarkan pengetahuan kita dengan Tim SDA (Sumber Daya Air), ada problem di muara sungai Cikeas. Yaitu pertemuan antara Sungai Cikeas, Cileungsi, kemudian Kali Bekasi,” ungkapnya.
Anggaran Rp500 Miliar untuk Penanganan Banjir
Dalam rapat tersebut, empat daerah yang berbatasan dengan aliran Kali Bekasi menyepakati pengalokasian dana sebesar Rp500 miliar guna menyelesaikan permasalahan banjir secara menyeluruh.
Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor masing-masing akan mengalokasikan anggaran Rp100 miliar, sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyumbang Rp200 miliar.
Total dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan mitigasi, salah satunya adalah pengerukan sungai.
“Provinsi menyiapkan Rp200 miliar, totalnya ada Rp500 miliar yang akan kita siapkan. Action-nya dimulai hari Senin, kita sudah menurunkan alat untuk melakukan pengerukan di muara Kali Bekasi, Kali Cileungsi, dan Kali Cikeas. Dengan ini, air tidak akan langsung mengalir ke permukiman, tetapi tertampung di situ (piran sungai),” jelas Dedi Mulyadi.
Pengerukan dan Pelebaran Sungai Dimulai Pekan Depan
Pengerukan dan pelebaran sungai di muara Kali Bekasi dijadwalkan dimulai pada pekan depan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sungai untuk menampung aliran air, sehingga risiko banjir di wilayah Bekasi, Bogor, dan Depok dapat diminimalisir secara signifikan.
“Action dimulai hari Senin. Kita sudah menurunkan alat untuk pengerukan di muara Kali Bekasi, Kali Cileungsi, dan Kali Cikeas. Pengerukan dan pelebaran dilakukan agar air tidak langsung mengalir ke permukiman, tetapi tertampung di sana,” tambahnya.
Selain pengerukan, pelaksanaan proyek ini juga melibatkan pelebaran sungai guna memastikan aliran air dapat ditampung dengan lebih baik, sehingga permukiman warga tidak lagi terkena dampak banjir.
Pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah daerah terkait untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah Jabodetabek.
Dengan adanya tindakan konkret, diharapkan masalah banjir di Kota Bekasi dapat segera diatasi, sekaligus menjadi contoh solusi efektif untuk wilayah lainnya.