Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium adalah kelainan hormonal yang paling sering terjadi pada perempuan remaja dan usia subur di dunia.
PCOS bisa disebut sebagai gangguan hormon yang umum terjadi pada perempuan di usia subur.
“Usia subur itu dari 14 sampai 40 tahun. Saat pubertas terlihat gejala-gejala PCOS,” kata Kelly Dartanto, BSc, ANutr, Registered Associate Nutritionist Ahli gizi teregistrasi dan terakreditasi di lembaga Association for Nutrition dan Kemenkes Inggris, saat webinar yang digelar oleh NoDokter di Jakarta, Sabtu, (24/09/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Masih menurut Kelly, hasil dari sebuah penelitian setidaknya satu dari 10 perempuan terdiagnosa mengalami PCOS. Namun hal ini tidak perlu ditakuti.
Karena, PCOS adalah sebuah sindrom bukan penyakit yang ada di dalam tubuh.
“Dia itu bukan penyakit. Kalau penyakit itu suatu yang biasanya memiliki penyebab yang pasti, gejalanya sudah terindentifikasi dan perawatan yang sesuai. Kalau sindrom adalah sekelompok atau kombinasi gejala yang mungkin tidak selalu memiliki penyebab yang pasti,” ungkapnya.
Tidak jarang, setiap perempuan yang terdiagnosa memiliki PCOS memiliki gejala yang berbeda.
Hal ini karena setiap hormon dalam tubuh seorang perempuan tidak sama.
“Makanya gejala-gejala PCOS banyak sekali. Setiap perempuan punya gejala yang berbeda. Kita tidak bisa menyembuhkan, tetapi kita mengatasi gejala-gejalanya,” ujarnya.
Karena itu, bagi para perempuan dewasa yang mengalami PCOS jangan khawatir. Sindrom ini bisa diatasi dengan beberapa cara.
Sulit mendeteksi PCOS di dalam tubuh
Hal yang paling sering dialami para pengidap PCOS adalah kesulitan mendeteksinya ada di dalam tubuh.
Ada waktu terbaik ketika seseorang mau mendeteksi PCOS apakah ada di dalam tubuhnya atau tidak.
“Satu dari 10 perempuan itu ada PCOS. Ini bukan penyakit, ini adalah sindrom. Kesulitannya terdeteksi adalah ketika usia mulai pubertas dari 14 tahun Sampai 18 tahun belum terlihat. Setelah itu baru terdiagnosa mungkin bisa setelah menikah karena belum memiliki keturunan,” tambahnya.
Angka kejadian PCOS bervariasi antara 1,8 persen dan 15 persen tergantung etnis, latar belakang dan kriteria diagnostik yang digunakan.
Pada dasarnya PCOS ditandai dengan gangguan siklus menstruasi, kadar hormon androgen (hormon pria) pada seorang perempuan meningkat hal ini ditandai dengan gejala klinis atau dinilai oleh data laboratorium serta bentuk sel telur seperti gambaran kista-kista kecil pada pemeriksaan USG. (*)