Di tengah kepadatan lalu lintas yang mewarnai hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Bekasi, sebuah momen kemanusiaan yang mengharukan terjadi di Kecamatan Mustikajaya.
Seorang petugas dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Mustikajaya, rela berjalan kaki demi memastikan seorang siswa berkebutuhan khusus (disabilitas) tiba di sekolahnya dengan selamat.
Aksi mulia ini dengan cepat menarik simpati publik dan menjadi contoh nyata pelayanan masyarakat yang tulus di tengah kesibukan kota.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terjebak Macet Parah di Hari Pertama Sekolah
Peristiwa ini bermula pada Senin (14/07/2025) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas UPTD LLAJ Mustikajaya, Ihwan Anshari, bersama rekan-rekannya sedang bertugas mengatur arus lalu lintas yang padat merayap di sekitar pertigaan Dukuh Zamrud, Mustikajaya. Kemacetan parah terjadi akibat lonjakan volume kendaraan di hari pertama MPLS tingkat SMP.
“Sesuai instruksi, kami sudah bersiaga sejak pagi untuk mengantisipasi kemacetan di hari pertama anak masuk sekolah. Saat itu, kondisi di pertigaan Dukuh Zamrud sangat padat,” tutur Ihwan saat dikonfirmasi rakyatbekasi.com, Senin (14/07/2025).
Di tengah usahanya mengurai kemacetan, Ihwan dihampiri oleh seorang pengendara motor yang memohon bantuan untuk mendampingi anaknya yang terjebak dan kesulitan menuju sekolah.
Momen Penuh Haru, Dorong Kursi Roda Tembus Kepadatan
Ternyata, pengendara motor tersebut adalah orang tua dari seorang siswa SMP penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.
Akibat kendaraan tidak bisa bergerak maju, sang anak berisiko terlambat mengikuti kegiatan MPLS di hari pertamanya.
Melihat situasi tersebut, Ihwan tidak berpikir dua kali. Ia segera menghampiri siswa tersebut dan menawarkan bantuan langsung.
Rela Berjalan Kaki Sejauh 200 Meter
Tanpa ragu, Ihwan memutuskan untuk membantu dengan cara yang tidak terduga. Ia dengan sabar mendorong kursi roda siswa tersebut, berjalan kaki menembus sisa kepadatan lalu lintas sejauh kurang lebih 200 meter hingga tiba dengan aman di depan gang sekolahnya.
“Saya bawa anak itu jalan kaki sekitar 200 meter karena situasi di lokasi masih sangat padat. Meskipun arus lalu lintas sudah mulai bisa bergerak, namun untuk motor dengan penumpang berkursi roda masih sulit untuk melintas,” sambung Ihwan.
Apresiasi Tulus dari Orang Tua Siswa
Aksi yang dilakukan Ihwan sontak membuat orang tua siswa tersebut terharu. Sebagai bentuk terima kasih, sang orang tua meminta izin untuk mendokumentasikan momen tersebut melalui foto dan video.
“Orang tuanya meminta izin untuk merekam dan juga meminta nomor telepon saya, katanya agar ke depan bisa lebih mudah jika membutuhkan bantuan lagi,” ungkap Ihwan.
“Dokumentasi itu kemudian dikirimkan kepada saya, yang akhirnya saya sertakan sebagai bagian dari laporan kinerja harian.”
“Tugas Kami Membantu dengan Humanis”
Bagi Ihwan, apa yang dilakukannya bukanlah sekadar pekerjaan, melainkan panggilan tugas dan tanggung jawab sebagai abdi masyarakat. Ia menegaskan bahwa setiap petugas Dishub harus selalu siap dan waspada untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.
“Tujuan utama tugas kami adalah membantu dan melancarkan, jadi jika ada warga yang meminta tolong, kami harus tetap humanis. Terlebih ini adalah anak yang hendak menuntut ilmu, sudah menjadi kewajiban kami untuk membantunya selama tidak mengganggu tugas utama pengaturan lalu lintas,” pungkasnya dengan rendah hati.
Punya cerita inspiratif serupa tentang kebaikan di sekitar Anda? Bagikan di kolom komentar!
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



























