KOTA BEKASI – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi Evi Mafriningsianti meminta Dinas Pendidikan Kota Bekasi selaku stakeholder yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) rajin mensosialisasikan tahapan PPDB secara masif kepada masyarakat.
“Kelemahan setiap tahunnya setiap PPDB adalah terkait dengan permasalahan titik koordinat yang masih banyak missing-nya. Maka kita juga akan mengundang Dukcapil agar ada titik temu minimal tahun ini ada tereliminir tingkat kesalahannya, terutama dalam penentuan titik koordinat,” ucap Evi Mafriningsianti di ruang kerjanya, Jumat (27/05/2022).
Menurutnya, tidak sedikit para orang tua yang belum mengetahui tentang sistem PPDB yang diterapkan secara nasional ini, di mana dalam aplikasinya terdapat beberapa kategori penerimaan diantaranya, jalur zonasi, jalur prestasi, jalur afirmasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun secara keseluruhan, Evi menyatakan untuk draft PPDB-nya masih tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
“Afirmasi masih 30 persen, tapi kami tetap akan kita kawal. Selain itu PPDB ini harus dipersiapkan dengan matang, saya katakan kepada Disdik agar persiapannya jangan terlalu mepet, dan ini sangat penting untuk sosialisasi ke masyarakat,” terangnya.
Begitupun dengan pihak sekolah, Evi menyebut, mereka memiliki tanggungjawab untuk mengumpulkan orangtua siswa dan turut mensosialisasikan kebijakan PPDB ini agar bisa dipahami oleh semua orang tua.
Sebab kata dia, berdasarkan monitoring tahun lalu, ditemukan masih ada orang tua yang mengaku tidak mendapatkan informasi utuh, bahwasanya jalur prestasi itu ada 17 persen, perpindahan orang tua 3 persen, afirmasi 30 persen serta zonasi 50 persen.
“Afirmasi ini merupakan spirit kita dalam membantu masyarakat yang terimbas pandemi Covid-19, dan kita juga baru mulai bangkit lagi, saya pikir kuota ini juga masih relevan dipakai lagi di tahun ini,” tutupnya. (ADV)