Halte Bus Trans Patriot Koridor nomor 13 Jenderal Sudirman, dekat Grand Mal Bekasi, menjadi korban aksi vandalisme oleh oknum tidak bertanggung jawab, hingga merusak sarana dan prasarana (sarpras) fasilitas umum milik Pemerintah Daerah.
Pengamatan di lokasi pada Senin (05/05/2025) pagi menunjukkan adanya coretan vandalisme di etalase kaca penunjuk rute Bus Trans Patriot Bekasi, bertuliskan “RUN BDG” menggunakan pilok hitam, serta gambar grafiti di tengahnya.
Selain itu, kondisi sekitar halte terlihat kumuh dan berdebu, dengan sampah plastik dan minuman berserakan di beberapa sudut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, halte tersebut sering dijadikan tempat istirahat sementara bagi pedagang asongan dan warga sekitar.
Mendy (25), seorang pengendara sepeda motor, mengaku prihatin terhadap vandalisme yang terjadi di fasilitas publik tersebut.
Ia berharap Pemerintah Kota Bekasi lebih peduli dalam menjaga dan merawat fasilitas umum.
“Saya sangat prihatin. Fasilitas umum seperti halte ini dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ini adalah fasilitas publik, seharusnya dijaga, bukan dirusak,” ujar Mendy saat berbincang di lokasi.
Ia juga menyarankan agar pihak terkait meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan, sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Diketahui, Halte Bus Trans Patriot Koridor nomor 13 merupakan bagian dari pembangunan 10 unit halte bus “sultan” yang sempat menuai sorotan publik akibat besarnya anggaran yang dikeluarkan.
Halte yang digadang-gadang memiliki fasilitas penunjang lengkap ini diketahui menelan anggaran sekitar Rp200 juta per titik, namun ternyata masih memiliki sejumlah kekurangan dalam aspek fungsionalitas.
Beberapa fasilitas yang tersedia di halte sultan meliputi:
- Kamera CCTV untuk keamanan.
- Speaker musik sebagai hiburan.
- Tempat isi daya ponsel bagi pengguna.
- Lemari kaca informasi rute perjalanan Bus Trans Patriot.
Namun, dengan anggaran Rp200 juta per halte, masyarakat menilai masih banyak kekurangan, seperti:
- Luas halte yang terbatas.
- Kurangnya tempat duduk bagi penumpang.
- Tidak adanya tempat sampah.
- Tidak adanya atap kanopi untuk perlindungan dari cuaca.
Sepuluh halte ini tersebar di beberapa titik strategis Kota Bekasi, yaitu:
- Jalan Cut Mutia, Kecamatan Bekasi Timur (5 halte).
- Jalan Sersan Aswan, Kecamatan Bekasi Timur (1 halte).
- Jalan Jenderal Sudirman, arah Stasiun Kranji, Kecamatan Bekasi Barat (1 halte).
- Jalan Jenderal Sudirman, depan Grand Mal, Kecamatan Medan Satria (1 halte).
- Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Bekasi Timur (2 halte).
Warga Bekasi berharap agar Pemerintah Daerah lebih memperhatikan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas umum, terutama yang dibangun dengan anggaran besar.
Selain itu, peningkatan pengawasan juga diperlukan guna mencegah aksi vandalisme dan memastikan fasilitas tetap berfungsi dengan baik.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.



























