Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi KH Mir’an Samsuri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak golput pada pelaksanaan Pilkada Kota Bekasi pada November 2024 mendatang.
Hal tersebut dipintanya saat Maulid Akbar dan Dzikir Kebangsaan yang diselenggarakan oleh MUI Kota Bekasi dalam rangka tasyakuran HUT RI ke 79 dan menyukseskan Pilkada Damai di Kota Bekasi Tahun 2024 di Masjid Islamic Center, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin (16/09/2024).
Pada acara tersebut turut dihadiri oleh Tiga Calon Wali Kota Bekasi, dimulai dari, pasangan Uu Saeful Mikdar bersama Nurul Sumarheni. Kemudian pasangan Heri Koswara bersama H Sholihin dan terakhir pasangan Tri Adhianto Tjahyono bersama Abdul Harris Bobihoe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang tidak kalah pentingnya pada 27 November 2024 kita akan melaksanakan Pilkada Kota Bekasi, Tentu kita sepakat Pilkada adalah pesta rakyat yang sudah sepatutnya kita laksanakan dengan yang riang gembira,” ucap KH Mir’an Samsuri dalam pidatonya seperti yang didengarkan RakyatBekasi.com di lokasi, Senin (16/09/2024).
Menurutnya, seluruh masyarakat yang namanya tercatat sebagai pemilih di Pilkada Kota Bekasi diharapkan untuk hadir dan memberikan hak suaranya sebagai bentuk langkah daripada melaksanakan demokrasi dalam hajat menentukan Bakal Calon Kepala Daerah.
“Semua yang tercatat sebagai pemilih, Wajib datang ke TPS dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Rangkaian acara Pilkada benar-benar aman terkendali, tidak ada teriak-teriak kegaduhan, sepi caci maki menyakiti hati dan bumi. Pilkada yang berlangsung umum bebas dan rahasia,” jelasnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad mengimbau kepada masyarakat agar wajib memberikan hak suaranya demi menentukan nasib Kota Bekasi, selama lima tahun mendatang.
“Oh saya juga sampaikan kepada masyarakat (untuk jangan sampai Golput atau tidak memilih pada Pilkada mendatang), Karena salah satu suksesnya Pilkada indikatornya salah satunya adalah animo masyarakat untuk datang ke TPS dengan sebesar-besarnya,” imbuhnya saat diwawancarai terpisah.
Sebab, kata dia, legitimasi seorang calon ditentukan oleh pilihan masyarakat yang sebesar-besarnya, jangan hanya menang, tetapi nilai legitimasinya rendah.
“Kita inginkan legitimasi untuk setiap pasangan calon yang di Pilkada ini, Supaya dia bisa secara kondusif memimpin di Kota Bekasi ini, baik secara politiknya maupun dukungan masyarakatnya,” paparnya.