Bakal calon Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad disambangi sejumlah korban peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124 di kediamannya pada Senin (20/05/2024) malam.
Kedatangan mereka meminta Mochtar Mohamad untuk siap berkontestasi di Pilkada Kota Bekasi 2024.
Karenanya FKK 124 butuh tandatangan kesiapan Mochtar Mohamad di Petisi Dukungan FKK 124 yang akan diserahkan langsung kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami akan serahkan Petisi Dukungan ini kepada Ibu Megawati Sukarnoputri, bahwa kami yang meminta Mochtar Mohammad maju di Pilkada Kota Bekasi 2024, karena rekam jejak beliau dan melihat langsung masyarakat Bekasi yang terus menerus mendatangi kediamannya untuk memberikan dukungan, baik moril maupun materiil,” ungkap Sekretaris FKK124 Indonesia, Noval.
Noval menyebut FKK 124 sebagai bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan meminta Mochtar Mohamad untuk maju di Pilkada Kota Bekasi.
Alasannya, karena dari sekian banyak kader PDI Perjuangan,pihaknya melihat hanya Mochtar Mohamad yang pantas.
Mochtar Mohamad pun memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi terhadap masyarakat Kota Bekasi.
Hal itu terbukti pada saat beliau menjabat wali kota banyak menolong orang yang susah dan berlaku hingga sekarang.
“Begitu banyaknya dukungan berdatangan kepada Mochtar Mohamad, hal ini menandakan bahwa masyarakat Kota Bekasi mencintai dan ingin kembali dipimpin olehnya. Atas dasar itu, kami memintanya maju,” ujar Noval.
“Kami juga tadi meminta Pak Mochtar menandatangi petisi yang kami buat untuk segera (besok) kami akan antar ke Bu Mega,” ujar Noval menambahkan.
FKK 124 pun berharap Mochtar Mohamad bisa mendapat mandat untuk maju Pilkada Kota Bekasi dari PDI Perjuangan.
Karena, papar Noval, sesuai yang disampaikannya kepada FKK bahwa Kota Bekasi akan menjadi kota percontohan penerapan konsep Trisakti Bung Karno, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui Program M2 (Mandiri dan Madani).
Didampingi Naman selaku Ketua FKK 124, Noval bercerita peristiwa penyerangan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan Kudatuli selalu diperingati oleh PDI Perjuangan setiap tahunnya.
Sebanyak 124 orang aktivis 27 Juli yang menjadi korban penyerangan itu merupakan embrio dan cikal bakal semangat perjuangan melahirkan reformasi yang menumbangkan kekuasaan orde baru.
124 orang korban Kudatuli tersebut pun membentuk komunitas yaitu Forum Komunikasi Kerukunan 124 atau yang lebih familiar disebut FKK 124.
“Dari 124 orang, kini tinggal sekira 60 orang saja, karena sebagian sahabat kami tersebut sudah meninggal,”pungkas Noval. (RED)