BEKASI – Gelombang kemarahan dan duka menyelimuti komunitas pengemudi ojek online (ojol) di Kota Bekasi menyusul insiden tragis yang menewaskan seorang rekan mereka di Jakarta.
Para driver menuntut keadilan setelah seorang pengemudi ojol tewas terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh pada Kamis (28/08/2025) malam.
Insiden yang terekam dalam video amatir dan viral di media sosial ini memicu reaksi keras, termasuk dari para pengemudi ojol yang setiap hari beroperasi di jalanan Bekasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kecaman Keras dari Komunitas Ojol Bekasi
Akbar (24), seorang pengemudi ojol dari Bekasi Selatan, mengungkapkan kemarahannya atas peristiwa yang dinilainya sebagai tindakan tidak manusiawi. Ia menolak anggapan bahwa insiden tersebut merupakan sebuah ketidaksengajaan.
”Pertama, saya sangat mengecam keras kejadian tersebut yang menewaskan rekan ojol. Aparat bilang tidak sengaja, tapi bagaimana bisa? Tuntutan kami jelas, kami minta ini diusut tuntas,” tegas Akbar saat dihubungi pada Jumat (29/8/2025).
Menurut Akbar, rekaman video yang beredar menunjukkan tidak adanya itikad baik dari aparat di dalam rantis untuk menolong korban. Kendaraan tersebut justru terus melaju setelah melindas korban.
”Di dalam kendaraan itu ada tujuh orang, sudah tidak ada hati nuraninya. Ini jelas unsur kesengajaan. Korban melintas, kenapa tidak berhenti? Tidak ada upaya menolong atau menyelamatkan, malah langsung jalan lagi,” paparnya dengan nada geram.
Tuntutan Keadilan dan Solidaritas
Kekecewaan mendalam mendorong Akbar dan rekan-rekannya untuk menuntut hukuman yang setimpal.
Rasa solidaritas sesama pencari nafkah di jalanan membuat mereka merasa terpukul dan menuntut pertanggungjawaban penuh atas nyawa yang hilang.
”Saya ingin kasus ini diusut tuntas. Kalau bisa, hukum nyawa dibalas nyawa, jangan hanya hukuman pidana biasa,” serunya, menyuarakan sentimen yang berkembang di kalangan driver ojol.
Insiden ini kembali menyorot hubungan antara aparat keamanan dan masyarakat sipil, khususnya para pekerja informal seperti pengemudi ojek online yang rentan menjadi korban di tengah situasi yang memanas.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan investigasi terkait insiden tersebut. Komunitas ojek online di berbagai daerah, termasuk Bekasi, terus memantau perkembangan kasus ini dan menggalang solidaritas untuk menuntut keadilan bagi rekan mereka.
Bagaimana pendapat Anda mengenai insiden ini? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























