Oknum Karyawan PT WIKA Diduga Intimidasi Warga Apartemen Kemang View Bekasi, Listrik Unit Diputus Paksa

- Jurnalis

Rabu, 16 Juli 2025 - 07:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terduga pelaku intimidasi dan pemutus aliran listrik unit di Kemang View yang juga oknum karyawan BUMN PT Wijaya Karya (WIKA) yang berinisial IPM.

Terduga pelaku intimidasi dan pemutus aliran listrik unit di Kemang View yang juga oknum karyawan BUMN PT Wijaya Karya (WIKA) yang berinisial IPM.

Seorang oknum karyawan BUMN PT Wijaya Karya (WIKA) yang berinisial IPM diduga melakukan tindakan intimidasi terhadap seorang penghuni di Apartemen Kemang View, Bekasi Selatan.

IPM, yang juga menjabat sebagai sekretaris dalam kepengurusan apartemen, dituding memutus secara sepihak aliran listrik di salah satu unit milik warga.

Insiden ini menjadi sorotan tidak hanya karena dugaan penyalahgunaan wewenang, tetapi juga karena adanya dugaan rangkap jabatan yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kronologi Pemutusan Listrik Sepihak

Menurut laporan yang diterima redaksi pada Rabu (16/07/2025), insiden bermula ketika IPM diduga mengambil secara paksa alat pemutus sirkuit listrik (MCB) dari unit milik penghuni tersebut. Akibatnya, unit apartemen itu gelap gulita hingga saat ini.

Situasi menjadi lebih memprihatinkan karena di dalam unit tersebut tinggal seorang bayi yang baru berusia delapan bulan.

“Sangat disayangkan, tidak ada hati nurani. Padahal kami sudah membayar tagihan sesuai harga dari PLN listrik curah. Akibatnya, bayi kami harus kepanasan tanpa penerangan dan pendingin ruangan,” ujar penghuni yang menjadi korban (nama dirahasiakan demi keamanan).

Menurut aturan yang berlaku, kewenangan pemutusan aliran listrik seharusnya berada di tangan pihak PLN atau pengembang apartemen, dalam hal ini PT ADM, yang memiliki perjanjian kerja sama (MoU) resmi. Tindakan yang dilakukan oleh oknum pengurus tersebut dinilai melampaui wewenangnya.

Dugaan Rangkap Jabatan dan Potensi Konflik Kepentingan

Masalah ini semakin kompleks dengan terungkapnya status IPM sebagai karyawan aktif di BUMN PT WIKA. Berdasarkan informasi, IPM menjabat sebagai staf di Project Control Division perusahaan konstruksi plat merah tersebut.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kebijakan internal PT WIKA terkait rangkap jabatan karyawannya, terutama pada posisi yang rawan konflik kepentingan seperti pengurus properti.

“Apakah etis seorang karyawan BUMN rangkap jabatan sebagai pengurus apartemen dan menggunakan posisinya untuk melakukan tindakan yang merugikan warga? Kami mempertanyakan standar tata kelola dan kode etik yang berlaku di PT WIKA,” ungkap seorang kerabat korban.

Upaya Konfirmasi dan Tanggapan Para Pihak

Untuk menjaga keberimbangan berita, tim redaksi telah berupaya untuk meminta konfirmasi dari pihak-pihak terkait. Namun, hingga berita ini diturunkan, oknum IPM yang bersangkutan belum memberikan tanggapan atas tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Pihak pengelola Apartemen Kemang View juga masih belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai prosedur standar penanganan sengketa dengan penghuni.

Selanjutnya, laporan mengenai dugaan pelanggaran kode etik ini direncanakan akan disampaikan secara resmi kepada jajaran direksi PT WIKA untuk meminta klarifikasi dan tindak lanjut.

Tim redaksi akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan memperbarui informasi seiring adanya tanggapan dari pihak-pihak terkait. Ikuti terus berita ini untuk mendapatkan informasi terbaru.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja
Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?
Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot
Cuaca Ekstrem Terjang Kabupaten Bekasi: 304 Jiwa Terdampak, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya
Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC
Pemkot Bekasi Pastikan Tak Ada Dana Mengendap di Rekening Kas Umum Daerah
Atasi Kabel FO Semrawut, PT Mitra Patriot Pimpin Proyek Ducting Kota Bekasi Senilai Rp 200 Miliar

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 13:09 WIB

Serapan Anggaran Kota Bekasi Baru 50,70% di Akhir Oktober, BPKAD Desak OPD Genjot Belanja

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:06 WIB

Wajah Baru Transportasi Bekasi: Bus Listrik ‘Trans Beken’ Muncul, Gantikan Transpatriot?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Mengawal Masa Depan Air Bersih Bekasi: Peran Vital Dewan Pengawas dalam Transformasi Strategis Perumda Tirta Patriot

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:40 WIB

Sah! Pemkot Bekasi Umumkan 18 Nama Lolos 3 Besar Seleksi JPT Pratama 2025, Ini Daftarnya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Antisipasi Banjir dan Pohon Tumbang, DBMSDA Kota Bekasi Siagakan 12 UPTD dan Tim URC

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca